JAKARTA – Rusia baru-baru ini meluncurkan drone terbarunya yang diberi nama Goliath. Drone dengan spek mumpuni ini dikembangkan oleh Kalashnikov. Goliath telah berhasil diuji dan akan segera dikerahkan di medan perang.
Army Reconnaissance mengumumkan Kamis (17/10/2024) bahwa Goliath tersedia dalam dua konfigurasi. Ini adalah enam drone dan satu unit drone, masing-masing dilengkapi dengan sistem pengisian daya terintegrasi yang memungkinkan penyebaran dan pengisian ulang secara cepat di lapangan.
Drone Goliath dirancang untuk misi pengintaian, akuisisi target, dan serangan terhadap kendaraan dan personel tempur.
Dengan berat hanya 1 kg, drone ini cocok untuk pengoperasian terus-menerus dan memungkinkan pengumpulan informasi 24 jam nonstop selama seminggu penuh. Model quadcopter ini dikendalikan menggunakan konsol kompak yang dikembangkan khusus oleh Kalashnikov, yang memungkinkan pengoperasian cepat di lapangan.
Goliath juga menyertakan inovasi khusus pertempuran seperti fungsi pengembalian otomatis jika sinyal hilang, sehingga memenuhi persyaratan ketahanan lapangan. Drone ini mudah diangkut dengan konfigurasi yang memungkinkan beberapa unit disimpan dalam wadah dengan sistem pengisian daya terintegrasi, sehingga memfasilitasi penerapan yang cepat.
Uji coba yang sukses di Zona Operasi Khusus Angkatan Darat ini membuka pintu bagi potensi integrasi drone ini ke dalam pasukan untuk misi taktis, pengumpulan intelijen yang akurat, dan peningkatan kemampuan serangan darat. Namun, kapasitas produksi Rusia, serta sejauh mana drone ini diperkenalkan, akan menentukan dampaknya di medan perang.