dianrakyat.co.id, Jakarta Pindah ke kawasan yang dekat dengan industri, PT Summarecon Agung, Tbk membuka kawasan hunian baru dengan menawarkan harga hunian Rp 950 juta per unit, di kawasan Bitung, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.
“Ini kawasan industri, kawasan yang butuh perumahan, banyak pengembang di sana. Ini karena ada kebutuhan, kalau kita lihat kawasan Serpong di selatan lebih besar, mulai berkembang. Ke barat, ke Pasar Kemis. , Balaraja, dll,” kata Presiden Direktur PT Summarecon Agung, Tbk, Adrianto P. Adhi, Rabu (30/10/2024).
Sebab kawasan bisnis, lanjutnya, memerlukan suasana aman dan nyaman bagi penghuninya. Oleh karena itu, diperlukan suasana yang teduh dan penyaring udara, agar kualitasnya dapat tetap terjaga. Pengembang mengepungnya dengan menanam banyak pohon dan membangun 6 danau, jauh sebelum kawasan itu dikomersialkan.
“Saya bisa memimpin tim, kami sudah dokumentasikan di mana semua pohon besar berada, kalau bisa kami ubah rutenya. Kami yakin pohon punya kekuatan mencegah pencemaran, kami yakin Danau punya kekuatan rekayasa air alami. , suatu daerah yang membutuhkan pengelolaan air yang baik, kami telah membangun tempat penampungan sementara untuk mengelola air secara penuh, kata Adriano.
Sementara itu, untuk tahap pertama, Summarecon Tangerang yang berinvestasi sekitar Rp 200 miliar mulai memasarkan rumah dua lantai 5×12 seharga Rp 940 juta. Harga tersebut kembali menjadi yang termurah setelah fokus menjual rumah bernilai miliaran per unit.
Meski ada juga rumah mewah dengan pasar Rp 2,5 miliar hingga Rp 4,7 miliar per unit.
Summarecon Tangerang dirancang bersama dengan konsultan desain terkemuka Andrew Watkins dari JZMK. Dengan metode yang didasarkan pada perancangan masterplan yang kuat, pengalaman manusia difokuskan pada keindahan kawasan, dan tentunya sistem rekayasa pengairan.
“Pasca Covid, kami akan membuat tata ruang, kawasan, dan rumah menjadi lebih hijau, ventilasi yang baik, lebih memperhatikan kenyamanan penghuni,” kata Adrianto.
PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) kembali menunjukkan kinerja baik perseroan dalam laporan tahunannya untuk tahun buku 2023.
Perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 27% dari Rp 772 miliar menjadi Rp 1,058 miliar. Pencapaian tersebut diumumkan dalam laporan Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Sumarecon pada Kamis, 20 Juni 2024.
Atas capaian yang diraih pada tahun buku 2023, perseroan akan membagikan Rp9 per saham atau total Rp148.577.115.222.
“Berbekal pengalaman selama 49 tahun, Summarecon akan membuka proyek ke-9 yaitu Summarecon Tangerang pada akhir tahun 2024 untuk menambah jumlah properti residensial bagi pelanggan. Kami akan memperkuat bisnis inti kami dengan mempercepat pengembangan secara efisien dan memenuhi kebutuhan pelanggan. kebutuhan pasar,” kata Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
“Selain itu, pada unit bisnis investasi dan pengelolaan properti, Summarecon Villaggio dan Summarecon Mall Bandung yang baru dibuka meningkatkan nilai kawasan yang kami kembangkan, sekaligus memberikan pengalaman hiburan bagi wisatawan dan masyarakat. Tahap 2, Summarecon Mall Makassar” Saat ini sedang dibangun, dan proyek ritel, komersial, dan perhotelan lainnya direncanakan di tahun-tahun mendatang berdasarkan konsep desain perkotaan untuk meningkatkan nilai kota terintegrasi kami dan peningkatan bertahap,” jelasnya.
Untuk bisnis pengembangan real estate, Summarecon saat ini memiliki 8 kota terintegrasi yang tersebar di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bogor, Bandung, Karawang, Makassar dan Crown Gading. Produk yang sedang dikembangkan adalah rumah tinggal, apartemen, apartemen, perkantoran dan kawasan komersil dengan peluncuran produk sepanjang tahun tersebar di seluruh kota.
Pengembangan properti pra-penjualan mencapai Rp 4,52 triliun; Gagal mencapai target $5 triliun karena tantangan menjelang pemilu Indonesia tahun 2024, perusahaan telah membatalkan beberapa peluncuran produk. Kontribusi penjualan terbesar datang dari unit Sumarecon Serpong. Rumah dan toko terus memberikan kontribusi terbesar masing-masing sebesar 68% dan 21% dari total penjualan di muka. Produk lainnya memberikan kontribusi kurang dari 10% untuk setiap jenis produk.
Industri pengembangan properti akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp4,04 triliun pada tahun 2023, meningkat 15% dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp3,53 triliun. Segmen bisnis ini masih menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi 61% terhadap total pendapatan.