0 0
Read Time:1 Minute, 53 Second

Jakarta – Ahli iklim mengkritik prediksi hari kiamat karena dianggap membuat masyarakat kurang termotivasi atau kurang mau bertindak mengatasi masalah pemanasan global. Dalam laporan yang dikutip dianrakyat.co.id Tekno dari Guardian pada Selasa, 9 Januari 2024, Hannah Ritchie, kepala penelitian Our World In Data, mengatakan masih ada harapan dalam mengatasi perubahan iklim karena bukan merupakan ancaman pasti. pengrusakan. “Tetapi pesan yang muncul sering kali muncul kembali: ‘tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya: sudah terlambat, kita sedang dihukum, jadi nikmati saja hidup’,” katanya kepada Guardian. “Ini adalah pesan yang sangat merusak karena tidak benar dan sama sekali tidak akan mendorong tindakan [untuk menyelesaikan masalah].” Sebelumnya, sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal BioScience, yang konon ditandatangani oleh lebih dari 15.000 ilmuwan di 161 negara, memperingatkan bahwa “kehidupan di planet Bumi berada dalam bahaya.” “Selama beberapa dekade, para ilmuwan secara konsisten memperingatkan akan adanya masa depan yang ditandai dengan perubahan iklim ekstrem yang disebabkan oleh kenaikan suhu global yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang melepaskan gas rumah kaca yang berbahaya ke atmosfer,” kata makalah tersebut. “Sayangnya, hari-hari itu sudah berakhir.” Dia berkata: Dalam penelitian bertajuk “State of the Climate Report 2023: Entering Uncharted Territory,” mahasiswa doktoral Oregon State University (OSU) dan 11 rekan penulis lainnya memasukkan pertanyaan tentang rekor iklim yang dipecahkan oleh “sangat besar”. akhir abad ini (pada tahun 2100, catatan editor), diperkirakan 3 hingga 6 miliar orang, atau sekitar sepertiga hingga setengah dari populasi dunia, akan ditemukan di luar zona layak huni”, perkiraan para peneliti. menyimpulkan, mengutip penelitian Lenton et al. (2023). Studi tersebut mengatakan mereka akan “menghadapi panas yang ekstrim, terbatasnya ketersediaan pangan, dan meningkatnya angka kematian akibat penyakit akibat perubahan iklim.” Christopher Wolf, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Oregon dan salah satu penulis utama studi tersebut, yang dikutip oleh Futurism, mengatakan bahwa “kita sedang menuju potensi keruntuhan sistem alam dan sosio-ekonomi serta dunia dengan panas yang tak tertahankan dan suhu yang sangat panas. kurangnya sumber daya alam. , makanan dan air bersih. “Akar masalahnya adalah umat manusia mengambil lebih banyak dari bumi daripada yang dapat diberikan dengan aman.” Berbagai media menjadikan penelitian ini sebagai “ramalan akhir era baru atau kiamat? Keterampilan menulis.” Penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menulis di tempat kerja atau sekolah akan menyebabkan sebagian besar orang kehilangan keterampilan dianrakyat.co.id.co .id 4 November 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D