0 0
Read Time:2 Minute, 38 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Selebriti Medan Ella Nanda Sari meninggal dunia, dikabarkan usai menjalani prosedur sedot lemak di Klinik Kecantikan WSJ Beauty di Depok. Prosedur yang dilakukan pada 22 Juli 2024 itu berakhir tragis ketika Ella mengalami komplikasi serius yang berujung pada kematiannya.

Sedot lemak menjadi semakin populer di kalangan orang-orang yang ingin segera menghilangkan lemak berlebih. Ahli bedah plastik yang berbasis di Los Angeles, Dr. Namun Michael K. Obeng mengingatkan bahwa sedot lemak adalah prosedur medis yang berbahaya dan oleh karena itu harus dilakukan oleh dokter profesional dan bersertifikat.

“Orang mengira sedot lemak adalah operasi yang sangat mudah, namun ini adalah salah satu operasi di mana setiap kali saya menjalaninya, saya harus tahu persis di mana ujung kanula (tabung hisap) saya karena saya tidak bisa menerima begitu saja.” Itu bisa berbahaya,” tegasnya, seperti dilansir People Selasa (30/7/2024).

Menurut Michael Obeng, risiko umum dari setiap operasi elektif dapat mencakup infeksi, kerusakan saraf, dan hematoma. Selain itu, sedot lemak juga memiliki risiko lain, seperti nyeri kronis, benjolan atau benjolan, bahkan serangan jantung, yang menurut Obeng dapat menjadi risiko jika dilakukan pembedahan dengan anestesi umum.

Untuk lebih jelasnya, berikut risiko dan komplikasi yang dapat terjadi akibat sedot lemak menurut Academic Health Center di Amerika. AS, Klinik Mayo:

1. Infeksi

Infeksi pasca operasi dapat terjadi, walaupun jarang terjadi. Ketika terjadi infeksi kulit, diperlukan pengobatan medis tambahan dan antibiotik, namun jika infeksinya sangat parah dapat mengancam nyawa.

2. Pendarahan

Ada risiko pendarahan selama dan setelah operasi. Pendarahan yang berlebihan bisa menjadi masalah serius dan memerlukan intervensi medis segera.

3. Mati rasa

Anda mungkin merasakan mati rasa sementara atau permanen di area tempat sedot lemak dilakukan. Saraf di area tersebut mungkin juga terasa teriritasi.

4. Trombosis vena dalam

Penggumpalan darah di vena dalam (trombosis vena dalam) bisa berbahaya jika bekuan darah berpindah ke organ vital seperti paru-paru sehingga menyebabkan emboli paru.

5. Komplikasi ginjal dan jantung

Ketika sedot lemak dalam jumlah besar dilakukan, cairannya bergeser dan berubah. Perubahan cairan selama prosedur dapat menyebabkan komplikasi jantung dan ginjal, terutama pada pasien dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

6. Emboli lemak

Lemak yang dihisap dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

7. Toksisitas Lidokain

Lidokain adalah obat yang digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit. Obat ini sering diberikan dengan cairan yang disuntikkan selama sedot lemak. Meskipun lidokain biasanya aman, toksisitas lidokain terkadang dapat terjadi, yang dapat menyebabkan masalah serius pada jantung dan sistem saraf pusat.

Memilih klinik yang tepat untuk prosedur sedot lemak Anda sangat penting untuk memperoleh hasil yang memuaskan dan meminimalkan risiko komplikasi. Calon pasien disarankan untuk memilih klinik mana yang memiliki sertifikasi atau lisensi yang sah. Di Indonesia, periksa apakah dokter tersebut terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan spesialis bedah plastik atau bedah kosmetik.

Menurut pakar medis di Mayo Clinic, calon pasien juga disarankan untuk memilih klinik yang memiliki prosedur darurat yang jelas dan tim medis yang terlatih untuk menangani komplikasi yang mungkin timbul selama atau setelah operasi. Pastikan juga bahwa klinik menyediakan layanan tindak lanjut yang memadai untuk memantau kesembuhan pasien pasca prosedur. Pastikan juga klinik tersebut memiliki izin operasional yang sah dari pemerintah dan otoritas kesehatan terkait.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D