dianrakyat.co.id, Jakarta Sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia, Indonesia memiliki kekuatan di banyak bidang. Banyaknya masyarakat tersebut menarik perhatian PT Tujuh Berlian Mediatama. Ia mengaku ingin melihat kebiasaan baik masyarakat Indonesia untuk bebas belajar di mana saja.
Ide ini juga muncul karena persentase minat membaca. Tidak dapat dipungkiri bahwa rendahnya minat membaca mayoritas masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kualitas sumber daya manusia dan dampak miskomunikasi.
Berharap dapat meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia, PT Tujuh Berlian Mediatama mengambil langkah nyata yakni dengan meluncurkan platform GoodDreamer.
GoodDreamer merupakan situs baca novel online yang belakangan ini berkembang dan sukses menjajal pasar Indonesia. Good Dreamer hadir dengan konsep menarik baik bagi pecinta roman maupun penulis.
Salah satu komitmen GoodDreamer untuk menjadikan membaca ada di mana-mana bagi masyarakat Indonesia adalah aksesibilitas praktis. Jika platform novel digital lebih berbentuk aplikasi, GoodDreamer tersedia baik dalam bentuk aplikasi maupun website.
Ia memahami bahwa tingkat akses internet di Indonesia tidak sama untuk semua orang dan ada faktor lain yang menyebabkan tidak semua orang bisa mengunduh aplikasi tersebut. Website sendiri didesain seringan dan secepat mungkin, sehingga memudahkan orang untuk menggunakannya dimana saja, kapan saja dan pada perangkat apa saja.
Fungsi-fungsi yang disediakan sengaja diterapkan antara aplikasi dan website agar pengguna tidak hanya dapat membaca tetapi juga bertransaksi di website. Koleksi novel yang disediakan semakin hari semakin lengkap. Hingga saat ini, Good Dreamer memiliki puluhan genre novel mulai dari drama dan romansa hingga misteri dan aksi.
“Pada tahun 2023, Good Dreamer dikatakan memiliki lebih dari 300 koleksi novel, dengan total pembaca 50.000,” kata Fabriana, kepala pengembangan Good Dreamer, Senin (12/2/2024).
Fabriana mengatakan, pihaknya selalu memastikan bahwa membaca dapat menjangkau masyarakat tidak hanya sebagai sarana hiburan tetapi juga sebagai bacaan yang bernilai dan bermanfaat.
“Data menunjukkan mayoritas pembaca kami adalah perempuan berusia 20 hingga 29 tahun,” tambah Febriana.
Data ini dapat membuktikan bahwa Good Dreamer telah menjadi media membaca novel yang disukai generasi Milenial dan Gen Z. Febriana juga menegaskan bahwa semua novel Good Dreamer bersifat netral rasial sehingga aman dikonsumsi oleh anak usia 13 hingga 17 tahun. . .
Untuk menarik lebih banyak orang membaca, Good Dreamer menawarkan opsi membaca gratis tanpa perlu melakukan pembelian yang disengaja. Opsi ini juga dapat membantu orang dewasa yang ingin membaca. Tak hanya itu, Febriana menegaskan GoodDreamer juga fokus pada penulis Indonesia.
Terbukti dengan karya-karya terbitan yang 100% asli karya penulis lokal Indonesia. Dengan platform yang ada, GoodDreamer berharap dapat memberikan dukungan yang relevan dan menstimulasi karir para penulis di Indonesia.
“Pembaca novel GoodDreamer tersebar tidak hanya di ibu kota Jakarta, tapi juga di kota-kota lain seperti Surabaya, Medan, Makassar, Semarang, Bandung dan masih banyak daerah lainnya,” kata Febriana.
Melihat pertumbuhan positif Good Dreamer selama ini, Febriana berharap Good Dreamer bisa menjangkau 1 juta pembaca novel pada tahun 2025.