Kabupaten Bekasi – Keluarga seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta keadilan kepada polisi. Pasalnya, putranya menjadi korban kekerasan yang dilakukan teman-temannya di distrik tersebut. Oleh karena itu, mereka mengharapkan orang yang bersalah dihukum sesuai dengan perbuatannya.
Orang tua salah satu pelaku intimidasi, Mpud (40), mengatakan putranya masih trauma dan tidak bisa mengikuti pembelajaran di sekolah setelah mendapat kekerasan fisik.
Soal kejadian yang dialami anak saya setelah di-bully, masih trauma, tidak berani sekolah, masih trauma, kata Mpud pada Rabu, 4 Oktober 2023 di Cikarang.
Ia mengaku terus memantau proses hukum yang berjalan usai mengajukan pengaduan ke polisi, namun juga berharap pelaku kekerasan di sekolah mendapat hukuman berat sesuai tindakan dan aturan yang ada.
“Ya, saya berharap pelaku tindak pidana tersebut ditindak dan diberikan tindakan yang tegas terhadapnya. Saat ini sedang dilakukan pengejaran oleh pihak kepolisian. Kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan,” katanya.
Aksi pelecehan yang dilakukan sekelompok pelajar di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi terhadap korban berinisial K dan N viral di media siber.
Kejadian bermula saat korban menegur pelaku karena ceroboh mengemudikan sepeda motornya. Dalam video amatir yang dibagikan di jejaring sosial, dua siswi ditabrak di lapangan terbuka.
Dalam video tersebut, pelaku yang merupakan seorang siswa SMA dari sekolah lain, secara membabi buta memukul kedua korban dengan inisial mereka. Kekerasan berakhir setelah salah satu siswa membubarkan tindakan yang tidak dapat diterima tersebut. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bekasi Lukita Wati membenarkan, aksi pekan lalu terjadi setelah korban memberikan teguran terhadap pelaku penyerangan yang mengendarai sepeda motor sembarangan.
“Pelaku awalnya ditegur karena ngebut, namun saat menolak, pelaku menghampiri korban. Korban kemudian dibawa pergi oleh pelaku. Ada sekitar 20 anak yang terus menggodanya bahkan menganiayanya secara fisik. luka pada korban,” ujarnya.
Pihaknya kemudian mendampingi kedua korban untuk melaporkan penganiayaan tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Bareskrim Polres Metro Bekasi. Keduanya menjalani otopsi di RSUD Regency Bekasi.
Akibat kejadian tersebut, keduanya masih trauma dengan kejadian yang dialaminya sehingga tidak bisa mengikuti proses belajar-mengajar. Selain memberikan pendampingan hukum, kami juga berupaya untuk ikut serta dalam proses psikologis. yang di bawah umur.” pemulihan,” katanya.
Kasus kekerasan di sekolah yang mengakibatkan penganiayaan terhadap siswa di Kecamatan Cibarusah masih dilakukan polisi. Korban mendatangi unit PPA untuk membuat laporan, sudah dilakukan autopsi dan ditangani petugas, kata AKP Hotma Sitompul (KR-PRA), Kepala Dinas Humas Kota Metropolitan Bekasi. . (semut)
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Bencana banjir parah di Spanyol, korban tewas mencapai 211 Orang Hujan deras dan badai menyebabkan keadaan darurat di Spanyol, khususnya di Valencia, Castilla-La Mancha dan Andalusia. dianrakyat.co.id.co.id 2 November 2024