dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berencana membagikan dividen sebesar Rp 48 triliun pada tahun buku 2023. .
Sunarso, Pimpinan BRI, mengatakan: “Saya ingin minimal 70% sampai 80% keuntungan dibagikan sebagai dividen. Laba BRI Rp 60,4 triliun dikalikan 80%, jadi sekitar Rp 48 ribu miliar”. Sirkuit Internasional Jakarta pada Senin (2 Desember 2024).
Sunarzo mengatakan jumlah dividen yang dibagikan sudah sesuai. Hal ini dimungkinkan karena perseroan memiliki rasio kecukupan modal (CAR) atau capital adequacy rasio sebesar 27%.
“Untuk memenuhi persyaratan kepatuhan terhadap peraturan, seperti Basel, dan untuk mengatasi semua jenis risiko, diperlukan 17,5% (dalam CAR), artinya perusahaan masih memiliki 10% mobilnya,” jelasnya.
“Setiap tahun kami (BRI) hanya menggunakan 2% mobil,” jelasnya. Jadi, saya katakan, BRI tidak membutuhkan tambahan modal dalam empat hingga lima tahun ke depan.”
Jadi, kata Sunarzo, berapapun keuntungan PRI, dibagikan sebagai dividen tidak masalah. Jadi, tidak masalah jika bank pelat merah memutuskan memberikan dividen sebesar 70 hingga 80%.
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melaporkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023 di tengah banyaknya tantangan perekonomian global. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba bersih pada tahun 2023.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp60,4 triliun pada tahun 2023. Laba tersebut meningkat 17,5% year-on-year (YoY), sedangkan aset BRI meningkat 5,3% menjadi Rp1.965 triliun sepanjang tahun 2023.
Sunarso, Pimpinan BRI, mengatakan BRI menutup kinerja tahun 2023 dengan strategi yang tepat dan kinerja yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan. Perusahaan mengubah tantangan menjadi peluang dan kesulitan menjadi peluang untuk mendukung operasional keuangan dan menghadapi tantangan eksternal.
“Akan banyak tantangan eksternal di tahun 2023, era suku bunga dan inflasi yang tinggi, geopolitik yang menciptakan ketidakstabilan dan dirasa banyak bank di AS yang akan bangkrut. Saat jumpa pers, Rabu (31 Januari 2024), Sunarzo mengatakan, “BRI akan menjawab tantangan tersebut dengan kinerja yang mengesankan. Mengatasinya.”
Sunarzo menambahkan, kinerja BRI pada tahun 2023 akan ditopang oleh pertumbuhan kredit perbankan yang mencapai dua digit atau lebih tinggi. Penyaluran kredit berstandar tinggi dan penghimpunan dana pihak ketiga (TPK) dengan menggunakan dana murah atau Tabungan Giro (CASA) sudah mencukupi. Selain itu, BRI juga meningkatkan transformasi digital yang berdampak pada efisiensi.
Aset BRI Grup mencapai Rp1.965 triliun atau setara dengan pertumbuhan 5,3% dan pertumbuhan tersebut dibarengi dengan laba tahunan. BRI mencatatkan laba sebesar Rp60,4 triliun atau setara dengan tumbuh 17,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “, kata Sunarzo.
Sunarzo mengatakan pertumbuhan laba sebesar Rp 60,4 triliun merupakan bukti BRI menjalankan fungsi BUMN sebagai agen perubahan yang sekaligus dapat menjalankan dua fungsi yaitu menciptakan nilai ekonomi dan masyarakat.
Beliau mengatakan: “Apa filosofi di balik profitabilitas BRI untuk terus tumbuh? Karena BRI dikelola secara profesional dengan mengutamakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, maka industri perbankan akan meraup keuntungan yang besar.”
Dengan diraihnya laba tersebut, BRI berkomitmen memberikan imbalan kepada pemerintah selaku pemegang saham berupa pajak dan dividen. Uang ini kemudian digunakan untuk kesejahteraan rakyat melalui berbagai program pemerintah.