dianrakyat.co.id, Jakarta. Belakangan ini, beberapa kasus kebocoran data di Indonesia semakin sering terjadi dan berdampak pada berbagai sektor, termasuk keuangan, perusahaan publik, dan swasta.
Mengingat semakin meluasnya serangan siber, Polytron menunjukkan komitmennya dalam melindungi data pelanggan dengan memperoleh sertifikasi ISO 27001.
Tekno Wibowo, Direktur Komersial Polytron, menekankan pentingnya keamanan data sebagai landasan membangun masa depan yang berkelanjutan.
“Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan meningkatnya ancaman keamanan siber, perlindungan data dan informasi menjadi semakin penting bagi dunia usaha,” ujarnya.
Oleh karena itu, sertifikasi ISO 27001 memberikan kerangka kerja komprehensif untuk mengidentifikasi, mengelola, dan memitigasi risiko keamanan informasi.
“Dalam penerapan standar ini, Polytron ingin memastikan tingkat keandalan yang tinggi dalam sistem manajemen keamanan informasinya untuk meminimalkan risiko pelanggaran keamanan dan kehilangan data,” ujarnya.
Berkat standar ISO 27001, produk teknologi tanah air menjamin keamanan transaksi online di e-commerce resmi polytron.co.id. Pelanggan dapat merasa aman dan nyaman saat membeli produk, baik itu audio, video, peralatan rumah tangga, maupun sepeda motor listrik.
Bukti #KualitasItu Penting
Pengakuan ISO 27001 merupakan bukti nyata komitmen perusahaan terhadap kualitas, inovasi dan pelayanan komprehensif. #QualityThatMatters bukan sekedar slogan, namun merupakan tanggung jawab yang diterapkan dalam setiap aspek bisnis Polytron.
Sertifikasi ISO 27001 juga menunjukkan bahwa perusahaan berusia 49 tahun ini membangun masa depan yang berkelanjutan.
Di sisi lain, merek peralatan rumah tangga Polytron memperkenalkan proyektor cerdas bernama Smart Projector untuk membantu pengguna menikmati konten lebih dalam.
Proyektor ini disebut pintar karena menawarkan Netflix, YouTube, dan Amazon Prime langsung di perangkatnya.
Pengguna cukup menghubungkan perangkatnya ke koneksi internet Wi-Fi untuk langsung menonton konten di Netflix atau YouTube seolah-olah sedang berada di bioskop.
Spesialis Produk Polytron Gregory Linardi mengatakan bahwa saat memperkenalkan proyektor pintar ini, Polytron melihat adanya tren di kalangan masyarakat;
“Saat ini, orang-orang menonton film dan konten video dari layanan streaming seperti Netflix dan YouTube. Selain itu, semakin populernya hiburan seperti film membuat Polytron meluncurkan smart proyektor,” kata Gregory dalam acara silaturahmi di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Proyektor pintar ini yaitu model Cinemax Smart Projector (PLP 91) memiliki resolusi Full HD dengan lebar gambar 120 inci dan speaker internal yang mendukung format Dolby.
“Sehingga bisa memberikan pengalaman menonton seperti bioskop,” kata Gregory.
Dari segi fitur, proyektor pintar Polytron ini juga mendukung autofokus agar penggunaan lebih nyaman.
Terdapat juga fitur mirroring dan streaming nirkabel yang memungkinkan pengguna melihat berbagai konten dari perangkat utama, seperti laptop atau ponsel.
Selain itu, kata Gregory, Polytron memperkenalkan dua model proyektor untuk segmen pengguna berbeda, yaitu proyektor pintar yang mendukung platform Netflix, YouTube, dan Amazon Prime Video.
Model lainnya adalah proyektor Cinemax (tipe PLP 71) dengan pencerminan konten.
Bicara soal harga, Cinemax Projector PLP 71 dibanderol Rp 1 jutaan. Sedangkan Cinemax Smart Projector dijual seharga 91 PLP Rp 3 jutaan.
Ia menambahkan, kedua proyektor Polytron baru ini akan mampu memenuhi kebutuhan hiburan pelanggan seperti menonton film, menikmati musik, presentasi dan simulasi, serta bermain game.
Dengan harga dan fitur yang berbeda, kedua proyektor ini memiliki segmen dan pasar yang berbeda. Pengguna memerlukan koneksi internet Wi-Fi untuk menghubungkan kedua perangkat guna menikmati beragam visual dengan gambar lebih besar.
Proyektor ini mendukung koneksi WiFi 2,4 GHz atau 5 GHz.
Keduanya memiliki input USB internal dan koneksi HDMI. Sementara untuk output audio, Polytron membekali Anda dengan kabel audio untuk dicolokkan ke perangkat.
Proyektor pintar PLP 91 ini berukuran sedang, tidak terlalu besar seperti proyektor biasa namun juga tidak terlalu kecil. Bobotnya hanya sekitar 2,6 kg.
Oleh karena itu, proyektor ini dapat dibawa-bawa dan digunakan di berbagai ruangan dan tempat. Namun harus terkoneksi dengan sumber listrik.
Gregory mengatakan proyektor kini menjadi tren baru dan gaya hidup untuk menikmati gambar yang lebih spektakuler.
“Setelah peluncuran proyektor pada paruh pertama tahun 2024, kami berharap Polytron selalu menjadi yang terdepan di benak masyarakat Indonesia dalam hal perangkat elektronik,” ujarnya.