0 0
Read Time:1 Minute, 8 Second

JAKARTA – Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menghentikan sementara program studi anestesi Undip. Hal ini menyusul seorang mahasiswa kedokteran PPDS Undip yang bunuh diri karena diduga di-bully oleh seorang mahasiswa senior.

Surat terkait penghentian sementara program studi anestesi tersebut dibenarkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Siahril saat dikonfirmasi kepada SINDOnews, Kamis (15/08/2024).

Baca juga: Mahasiswa Undip Bunuh Diri Saat Program Doktor Apa Itu PPDS? Inilah penjelasannya

“Penghentian sementara kegiatan PPDS Anestesi Undip di RS Kariadi ini harusnya bisa dikaji dengan baik, termasuk kemungkinan adanya intervensi senior/fakultas hingga SMP, dan perbaikan sistem yang ada,” ujarnya.

Surat Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jai perihal Penghentian Program Anestesi Universitas Diponagata (Undip) di RSUP Dr. Kariyadi tertanggal 14 Agustus 2024. Surat tersebut ditujukan kepada Direktur Jenderal Rumah Sakit Dr. Kariyadi.

Baca Juga: Viral Dokter Muda FK Undip Bunuh Diri, Netizen: Beban 18 Jam, Partisipasi PPDS

Program pelatihan anestesi RSUD Kariadi dihentikan sementara karena adanya dugaan perundungan di program studi anestesi RSUP Dr. Kariadi yang menyebabkan salah satu mahasiswanya meninggal dunia.

Penghentian sementara program studi anestesi ini berlangsung sampai dilakukan penyelidikan dan dapat dipertimbangkan tindakan oleh pimpinan RS Kariadi dan FK Undip.

Baca juga: Sedih! Seorang dokter muda bunuh diri, diduga korban bullying di RSUP Dr. Kariyadi, Semarang

Syakhril menjelaskan, pengelolaan dan pengawasan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dilakukan oleh Pendidikan Dokter Spesialis FK Undip, bukan RS Kariyadi, sebagai unit Kementerian Kesehatan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D