0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

BEIJING – Kebakaran yang melibatkan mobil listrik jarang terjadi. Namun jika hal ini terjadi, proses pemadaman api akibat aki yang terbakar akan memakan waktu lama dan sangat rumit.

Kebakaran baterai dapat terjadi jika baterai tertusuk benda konduktif seperti besi sehingga menyebabkan korsleting. Dan bahan elektrolit pada baterai dapat menghasilkan gas oksigen dengan sendirinya jika baterai bocor.

Seperti dilansir Autopro, Kamis (13/6/2024), sekelompok ilmuwan di Clemson University menemukan bahwa mereka dapat membuat elektrolit khusus tahan api. Dan itu membuat baterai lama yang mudah terbakar tidak lagi relevan di pasaran.

Kebanyakan mobil listrik menggunakan baterai dengan elektrolit yang terbuat dari ion litium karena dapat menyimpan banyak energi dalam bentuk kimia dengan kepadatan energi tinggi.

Meskipun ion litium dapat digunakan dalam jangka waktu lama, namun ion litium berbahaya. Ini memerlukan sistem pendingin yang rumit dan mudah terbakar.

Lithium-ion juga menggunakan campuran oksida logam dalam komposisinya. Hal ini menyebabkan ion litium melepaskan gas oksigen saat terjadi kebakaran. Pada kebakaran umum, air digunakan untuk mencegah oksigen mencapai bahan bakar.

Dalam pemadaman kebakaran mobil listrik prinsip ini tidak bisa diterapkan. Kecuali air digunakan untuk mendinginkan baterai. dan mencegah baterai lain menyala dan menurunkan suhu baterai. Jika tidak, sel baterai di dekat area kebakaran juga akan mulai terbakar.

Ilmuwan Universitas Clemson mengatakan jika elektrolit ini diganti dengan bahan yang tidak mudah terbakar, hal itu dapat mencegah kebakaran baterai.

Meskipun standar industri menggunakan litium dan pelarut organik, para ilmuwan berpendapat bahwa elektrolit tersebut terbuat dari bahan yang sama yang digunakan untuk membuat alat pemadam kebakaran.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D