0 0
Read Time:2 Minute, 4 Second

Yogyakarta – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadja Mada (UGM) yang tergabung dalam tim Bloxmore Consulting Group (BCG) berhasil meraih juara kedua dalam International Bridge Design Competition (BDC) di Nanyang Technological University (NTU) di Singapura.

Tahun ini, NTU BDC diikuti 136 tim dari 9 negara, antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia, China, dan Australia. Pada NTU BDC 2024, tim BCG membangun jembatan yang menghubungkan dua titik persimpangan antara ruang terbuka hijau dan sungai.

Kompetisi Desain Jembatan NTU 2024 merupakan rangkaian kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan. Kegiatan ini merupakan kompetisi teknik sipil terkait desain jembatan yang memungkinkan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pengalaman langsung di industri desain jembatan.

Tim BCG mengusulkan beberapa inovasi terkait desain jembatan, menggunakan teknologi BIM (Building Information Modeling) untuk memodelkan seluruh kendala (bentuk, bangunan, jalan dan infrastruktur yang ada), desain jembatan, hingga melakukan analisis struktur jembatan. Bahan jembatan.

Tim BCG juga menggunakan material alternatif dan panel panel surya untuk mengurangi emisi karbon jembatan. Tahap kompetisi dilanjutkan dengan babak final, tahap pembuatan proposal secara detail.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh tim BCG ini diawali dengan babak penyisihan desain awal jembatan gelagar baja untuk menciptakan desain yang paling efisien namun aman. Ketua BCG Muhammad Faberlin Karniaputra mengatakan kendala menjelang kompetisi terutama karena waktu persiapan yang singkat.

“Jadwal kerja yang sangat padat membuat kita mempunyai strategi yang baik dalam mengatur waktu, kita juga sering lembur,” kata Muhammad, seperti dilansir laman resmi UGM, Senin (10/6/2024).

Tahap kompetisi dilanjutkan dengan babak final, tahap pembuatan proposal secara detail. Proposal sedang dipersiapkan

Melakukan survey area dan pengumpulan data hambatan yang ada, pemodelan tata letak jembatan, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis struktur jembatan rangka baja dan I-bracket, perhitungan volume secara detail, penentuan metode proses, penghitungan sumber material, pengumpulan data . Tentang alat yang diperlukan. dan memperhitungkan emisi karbon.

Tahap kompetisi diakhiri dengan presentasi akhir proposal kepada juri online. Ketua tim BCG, R. Angga Trisna Yudhistira, S.T., M.Eng., IPM., ACPE sangat mengapresiasi pencapaian tim BCG. Dalam hal ini hanya berperan memberikan bimbingan penggunaan teknologi dan metode konstruksi untuk mengatasi kendala di lokasi persaingan.

“Karena lokasi kasusnya di Clementi, Singapura, maka kita harus mempelajari dan mencari tahu AHSP (Analisis Biaya Satuan Kerja), standar kebisingan dan debu, regulasi infrastruktur dan tentunya standar Singapura yang berbeda dengan SNI Mengerjakan (Standar Nasional Indonesia). ),” katanya.

Tim Bulaksumur Consulting Group (BCG) dipimpin oleh Muhammad Fabrilian Karniaputra (Teknik Sipil 2020), Alditian Surya Artaka (Teknik Sipil 2020) dan Brian Pastika Tama (Teknik Sipil 2021) dengan anggota dan Ir. Angga Trisna Yudhishtra, ST., M.Eng., IPM., ACPE

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D