0 0
Read Time:3 Minute, 55 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan untuk memindahkan dananya, dan Badan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) juga diperintahkan untuk memindahkan dananya dari BSI ke bank lain. Menyikapi hal tersebut, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip pemerataan, keseimbangan, dan kemaslahatan (mashlahat) sesuai syariat Islam.

Sekretaris Perusahaan BSI Wisnu Sunandar mengatakan BSI berkomitmen untuk tetap menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mengembangkan berbagai sektor perekonomian umat. Namun Mohammadiyya memutuskan untuk memindahkan tabungan BSI ke bank lain.

Terkait penyaluran dana ke PP Muhammadiyah, BSI siap tetap menjadi mitra strategis dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mengembangkan berbagai sektor perekonomian umat. Khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” kata Wisnu dalam keterangannya, Jumat (7/6/2024).

Visnu menegaskan BSI berkomitmen menjadi lembaga perbankan yang melayani institusi dan individu di seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan inklusi dan penetrasi pembiayaan syariah.

Wisnu mengatakan, “Kami berupaya menjadi bank modern dan inklusif yang melayani seluruh lapisan masyarakat dengan tetap berpegang pada prinsip syariah.” 

Kerjasama BSI dengan PP Muhammadiyah adalah untuk mendorong inklusi dan penetrasi keuangan syariah di Indonesia. Kolaborasi ini akan membantu UMKM yang berada di bawah payung PP Muhammadiyah untuk berinovasi (secara tinggi) dan meningkatkan minat calon wirausaha.

Sebelumnya, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas buka-bukaan soal keputusan organisasinya menarik tabungan dan pembiayaan dari Bank Suriah Indonesia (BSI).

Ia mengatakan, Muhammadiyah memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan persaingan yang sehat di segmen perbankan syariah. 

 

 

Untuk itu, Muhammadiyah terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi permasalahan keuangannya agar Muhammadiyah dapat berkontribusi dalam menciptakan persaingan yang sehat antar bank syariah yang ada, kata Anwar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024.

Anwar mencontohkan, saat ini banyak dana Muhammad yang ditanam di BSI. Oleh karena itu, dari sudut pandang bisnis, ini dianggap sebagai risiko konsentrasi.

Di sisi lain, dana Muhammadija masih tergolong kecil di antara bank syariah lainnya. Oleh karena itu, bank syariah lain tidak mampu bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI dalam hal penempatan aset dan pembiayaan.

Jika ini terus berlanjut, persaingan antar bank syariah yang ada tentu tidak sehat dan kita tidak menginginkan hal itu,” kata Anwar.

 

Wartawan: Sulaiman

Sumber: Merdeka.com

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI buka-bukaan soal penarikan dana Muhammadiyah. Perusahaan menekankan posisinya dalam mendukung pengembangan UMKM dari bisnis yang dijalankan perusahaan.

Melalui surat organisasi tertanggal 30 Mei 2024, Mohammadiyya menarik uang dari BSI dan mentransfernya ke bank syariah lain. Salah satu kekhawatirannya adalah penggunaan dana terbatas untuk mendukung pengembangan UMKM, menghindari risiko penyimpanan dana besar di bank.

Sekretaris Perusahaan BSI Wisnu Sunandar mengatakan, pihaknya berkomitmen menjadi lembaga perbankan yang melayani institusi dan individu di seluruh lapisan masyarakat. 

“Kami berupaya menjadi bank yang modern dan inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap berpegang pada prinsip syariah,” kata Wisnu seperti dikutip dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024). 

Ditegaskannya, BSI menjalankan seluruh aktivitasnya sesuai dengan prinsip syariat Islam. Termasuk juga upaya meningkatkan pengembangan ekonomi syariah nasional.

“Kami di BSI selalu berkomitmen untuk memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan (maslahat) sesuai syariat Islam. BSI akan terus berupaya memberikan layanan prima dan berkontribusi terhadap pengembangan syariah. perekonomian di Indonesia,” tegas Wisnu.

Dalam keterangannya, segmen UMKM menjadi salah satu fokus utama Bank Syariah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem halal yang bermanfaat bagi masyarakat. Hingga Maret 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp59,2 triliun. Pembiayaan ini didominasi oleh sektor UMKM dengan jumlah Rp46,6 triliun.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas membeberkan alasan organisasinya menarik dana triliunan dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Menurut dia, dana di bank syariah milik negara sangat besar.

Karena kondisi tersebut, Anwar khawatir akan menimbulkan risiko bisnis. Sebab dana Muhammadija terkonsentrasi di BSI.

Fakta saat ini menunjukkan dana Mohammadiyya banyak yang diinvestasikan di BSI sehingga dapat menimbulkan risiko konsentrasi dalam arti bisnis, kata Anwar dalam keterangannya, Kamis (4/6/2024).

Sementara dana yang ditanam pada bank syariah lain masih lebih sedikit. Anwar menilai bank syariah lain tidak mampu bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI. Dari segi penempatan dan pembiayaan.

“Jika ini terus berlanjut tentu persaingan antar bank syariah yang ada akan menjadi tidak sehat, hal ini tentunya tidak kita inginkan,” tegasnya.

Berdasarkan memo yang beredar, tabungan di BSI Muhammadiyah akan dialihkan ke beberapa bank syariah lainnya. Termasuk transfer ke Bank Suriah Bukopin, Bank Mega Suriah, Bank Muamalat, Bank Syariah Daerah dan Bank Syariah lainnya yang bermitra dengan Muhammadiyah.

Nota kesepahaman bertajuk Konsolidasi Dana ini ditujukan kepada beberapa unit di lingkungan Muhammadiyah seluruh Indonesia. Artinya, hal. Dewan Pembinaan Pendidikan Tinggi Muhammadiyah, P.P. Majelis Pembinaan Kesehatan Umum Muhammadiyah, Pimpinan Universitas Muhammadiyah dan ISiyah, Pimpinan Rumah Sakit Muhammadiyah dan ISiyah, serta badan usaha milik Muhammadiyah.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D