0 0
Read Time:2 Minute, 9 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Aktris Enzy Storia kesulitan hamil karena mengidap penyakit autoimun. Tahun lalu, Enzy bercerita bahwa dirinya menderita autoimun rheumatoid arthritis (RA) pada usia 17 tahun dan kondisinya perlahan-lahan bisa diobati. 

Sebenarnya, apa hubungannya penyakit autoimun rheumatoid arthritis dengan risiko sulit hamil? Dokter spesialis kebidanan dr Taufik Jamaan, SpOG mengatakan penyakit autoimun bisa terjadi pada siapa saja baik sebelum hamil, saat hamil, maupun setelah hamil. Artinya, jika Anda tidak hamil, mungkin ada penyebab berbeda karena menimbulkan reaksi peradangan. 

Sedangkan untuk rheumatoid arthritis (RA), mereka yang menderita penyakit ini banyak mengalami peradangan pada persendiannya dan positif faktor RA. “Artritis reumatoid, oleh karena itu peradangan terjadi pada persendian. Peradangan bisa kemana saja, bisa ke seluruh tubuh, bisa ke sistem darah, bisa ke sistem hormonal sehingga menimbulkan kondisi yang kadang disebut kondisi hiperkoagulasi, kata dr Taufik saat dihubungi Republika. bersama. id , Kamis (4/4/2024). 

Menurut dokter yang bekerja di RSIA Bunda Menteng, RS Hermina Jatinegara, dan RS Brawijaya Saharjo ini, hiperkoagulasi adalah kondisi darah menjadi kental. Jika darah mengental, suplai makanan ke rahim berkurang. 

Jika suplai ovarium kurang, berarti kualitas sel telur dan kualitas rahim akan buruk. Itu sebabnya, jika terjadi pembekuan darah, kata dr Taufik, pasien tersebut kerap diberikan obat pengencer darah.

Selain itu, pasien juga mendapat obat kortikosteroid. Tujuan dari obat ini adalah untuk menekan reaksi inflamasi.

“Karena kondisi Enzy, saya belum tahu hasil lab darahnya, jadi kita ambil yang umum ya,” kata dr Taufik. 

Ia mengatakan, terkadang pasien yang menderita hingga penggumpalan darah justru mengalami masalah selama atau selama kehamilan. Apabila darah masih kental maka pasien harus menggunakan obat pengencer darah seperti Ascardia, Aspilets atau suntik pengencer darah agar suplai makanan dapat lancar mengalir ke janin. 

Jika tidak, kata dr Taufik, janin tidak berkembang atau janin tidak tumbuh, yang disebut dengan Intrauterine Growth Retardation (IUGR). Saat ditanya seberapa besar kemungkinan wanita pengidap penyakit autoimun rheumatoid arthritis bisa hamil, dr Taufik mengaku belum mengetahuinya. Hal ini tergantung pada kondisi pasien. 

“Kita belum tahu kemungkinannya seperti apa, tergantung kondisi pasien,” ujarnya. 

Dr. Taufik mengatakan, jika tingkat penyakit rheumatoid arthritis masih ringan, biasanya tidak menjadi masalah. Jadi bisa diobati. Namun jika misalnya penyakit rheumatoid arthritis tingkatnya sedang atau berat, tentu diperlukan pengobatan terlebih dahulu.

“Karena dia sedang mengonsumsi obat-obatan yang bersifat kortikosteroid atau obat yang menekan autoimunitas, maka tidak disarankan dia hamil pada saat itu, apalagi jika dia termasuk dalam golongan obat yang tidak disetujui untuk kehamilan, seperti metotreksat, yang justru dapat mempengaruhi kehamilan. , Kanan?” kata dr Taufik.

“Jadi, kondisi pasien berapa persentasenya, tergantung kondisi penyakitnya, bisa ringan, bisa sedang berat. Kalau mudah tidak masalah, lanjutkan saja.” 

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D