0 0
Read Time:1 Minute, 17 Second

LONDON – Keputusan Meta untuk menghentikan headset La Jolla menyoroti tantangan dalam pengembangan perangkat realitas virtual VR/AR kelas atas, terutama mengingat tingginya biaya teknologi seperti layar MicroOLED.

BACA JUGA – Meta melarang konten pro-Hamas

Meskipun fokus mereka beralih dari produk kelas atas, Meta ingin berinovasi pada headset VR/AR lainnya, dengan rencana untuk Quest 4 dan kemungkinan kacamata AR baru.

Dampak dari keputusan-keputusan ini terhadap pasar mungkin termasuk perubahan strategi bersaing dan penyesuaian harga agar tetap menarik bagi konsumen.

Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan beberapa faktor secara matang, antara lain biaya produksi yang tinggi, respon pasar yang kurang memuaskan terhadap produk sejenis, dan fokus perusahaan pada segmen pasar yang luas.

Layar mikroOLED yang direncanakan untuk La Jolla harganya sangat mahal, yang akan berdampak signifikan pada harga jual akhir perangkat tersebut.

Kurangnya adopsi massal Apple Vision Pro menimbulkan pertanyaan tentang daya jual headset VR/AR kelas atas.

Penerimaan pasar yang buruk terhadap Quest Pro, yang juga merupakan perangkat VR/AR kelas atas, merupakan indikasi lain bahwa pasar belum siap untuk produk kelas atas.

Meta sepertinya lebih tertarik mengembangkan perangkat VR/AR yang lebih murah dan lebih mudah diakses oleh konsumen massal.

Konsekuensi:

Keputusan ini mewakili perubahan strategi Meta di pasar VR/AR. Perusahaan kini lebih fokus pada inovasi dan pengembangan produk yang dapat menjangkau konsumen lebih luas.

Pembatalan La Jolla menunjukkan pasar VR/AR semakin kompetitif. Perusahaan teknologi harus cermat dalam memilih segmen pasar dan teknologi yang akan dikembangkan.

Dengan fokus pada perangkat terjangkau, Meta menawarkan harapan kepada konsumen yang ingin mencoba teknologi VR/AR tanpa mengeluarkan banyak uang.

.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D