0 0
Read Time:1 Minute, 55 Second

dianrakyat.co.id, psikolog di Novi Pospita Center, Universitas Gadjah Mada (UGM) Jakarta, mengingatkan para orang tua untuk bertanya kepada putra-putrinya, situasi apa saja yang mereka hadapi saat belajar berpuasa tanpa belajar makan dan minum.

Orang tua bisa menanyakan pendapat atau kesan anaknya setelah mereka berpuasa di bulan Ramadhan.

Anak-anak yang baru mulai belajar dengan cepat perlu diberi ruang untuk merefleksikan pengalamannya, kata Novy. Misalnya, orang tua menanyakan kapan masa tersulitnya, apa yang dirasakan anak, bagaimana perasaannya, lalu apakah terjadi sesuatu yang tidak biasa pada anak.

“Dari situ mereka akan merasakan bahwa puasa memberi arti tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi orang lain,” Novy mengutip ucapan Antar.

Selain itu, anak-anak juga diingatkan untuk memahami bahwa puasa di bulan Ramadhan juga bermanfaat bagi orang lain. Misalnya saja belajar berbuat baik sederhana dengan berdonasi. Latih anak sesuai kemampuannya

Para orang tua juga disarankan untuk melatih anak berpuasa secara bertahap sesuai kapasitas masing-masing agar kesehatannya tetap terjaga.

“Memang ada aturan agamanya, hanya mereka yang berpuasa baligh. Bagi anak-anak tidak wajib karena sedang belajar, apalagi kondisi kesehatannya sangat membutuhkan air minum dan sebagainya,” kata Novy.

 

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basrah Yanuarso mengatakan, anak sebenarnya tidak perlu berpuasa. Jadi anak-anak tidak boleh dipaksa untuk berpuasa sepenuhnya.

“Anak-anak tidak boleh dipaksa berpuasa, mereka bisa mempraktekkan puasa,” kata Piprim pada Lokakarya Nasional Juara Imunisasi di Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024.

Sayangnya, ada orang tua yang membandingkan anaknya dengan anak lain. Misalnya, ada anak lain yang baru berusia enam tahun dan cukup kuat untuk berpuasa. Sedangkan putranya sudah berusia 10 tahun, namun masih belum kuat.

“Yah, itu ada hubungannya dengan kematangan mental. Berbeda dengan anak berusia enam tahun yang sudah kuat. “Secara fisik, anak sudah kuat untuk berpuasa, tapi secara mental, kedewasaan mereka berbeda.”

“Ada yang kuat enam tahun sampai magrib, ada yang kuatnya tidak 10 tahun, jadi tidak bisa dipaksakan,” jelas Piprim.

Saat anak ingin belajar berpuasa, Piprim menyarankan para orang tua untuk memastikan asupan nutrisi anak tercukupi saat sahur dan berbuka, terutama cairan.

“Jadi teorinya jangan dipaksakan, puasa saja dan perhatikan kondisi mental anak.”

Saat anak ingin belajar berpuasa, Piprim menyarankan para orang tua untuk memastikan asupan nutrisi anak tercukupi saat sahur dan berbuka, terutama cairan.

“Jadi teorinya jangan dipaksakan, puasa saja dan perhatikan kondisi mental anak.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D