0 0
Read Time:2 Minute, 37 Second

dianrakyat.co.id – Baterai menjadi jantung utama mobil listrik, tak jarang harganya mahal. Untuk mengesankan konsumen, BYD, Chery dan Hyundai menawarkan garansi baterai dengan masa pakai yang kompetitif.

Ketiga merek tersebut menawarkan garansi jangka panjang yang wajar untuk baterai, serta komponen kelistrikan utama seperti pengontrol dinamo atau motor listrik yang menggerakkan roda.

PT BYD Motor Indonesia memberikan garansi 8 tahun atau 160.000 kilometer untuk aki, sedangkan suku cadang kelistrikan lainnya bergaransi 150.000 kilometer untuk pembelian BYD Dolphin, Atto 3 dan Seal.

Masa garansi yang ditawarkan merek China itu serupa dengan program PT Hyundai Motor Indonesia untuk Hyundai Ioniq 5. Baterai kendaraan listrik produksi dalam negeri bergaransi 8 tahun atau 160.000 kilometer.

Ini juga berbeda dengan Chery Omoda E5 yang diproduksi secara lokal. Peralatan kelistrikan, termasuk baterai SUV listrik, dijamin seumur hidup bagi 2.000 pelanggan pertama.

Biasanya garansi yang ditawarkan Chery untuk baterai, pengontrol, dan dinamo listrik adalah 8 tahun, namun dengan jangkauan lebih jauh 180.000 km, mana saja yang lebih dulu.

Artinya setelah waktu tersebut atau masa garansi berakhir, jika terjadi kerusakan, pengguna harus membayar untuk membeli komponen penyimpan energi. Jadi berapa biayanya?

“Umumnya untuk mobil listrik BYD dan semua merek lainnya, harga baterainya 30 hingga 40 persen dari harga mobil,” kata Javy Wang, Product Manager Divisi Penjualan Mobil BYD Asia Pasifik, saat dianrakyat.co.id Otomotif mengunjungi kantor pusatnya di Shenzhen. Cina.

Javy menjelaskan, umumnya jika sel baterai rusak, tidak mungkin memperbaiki bagian itu saja. Sebuah paket harus diganti karena di dalam mobil terdapat modul yang tidak dijual untuk umum.

Saat ini ada 3 produk yang mereka jual di RI. BYD Dolphin dijual Rp 425 juta, Atto 3 seharga Rp 515 juta, dan Seal memiliki dua model kelas atas seharga Rp 629 juta dan Performance Rp 719 juta on the road.

Diperkirakan jika aki Dolphin, Atto 3 dan Seal bermasalah dan perlu diganti, pengguna harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 200-400 juta atau 40% dari nilai mobil.

Begitu pula dengan mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang dipasang secara lokal. Ditawarkan dalam beberapa varian setelah mendapat harga insentif Prime Standard Rp 673,2 juta, Signature Standard Range Rp 728,1 juta.

Sedangkan harga Long Range Rp 710,1 juta dan harga Signature Long Range Rp 773,1 juta di jalanan Jakarta. Hyundai juga menawarkan garansi baterai 8 tahun atau 100.000 mil, mana saja yang lebih dulu.

Fajar Ahya, teknisi instalasi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, pernah mengatakan harga baterai untuk kisaran standar Rp 300 juta dan untuk jarak jauh lebih dari Rp 400 juta.

Sedangkan Chery Omoda E5 produksi lokal juga memiliki omzet Rp 498,8 juta dan harga baterainya sekitar 40% dari harga mobil. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala PT Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan.

Harga baterainya sendiri sekitar Rp 230 jutaan, kata Rifkie saat dikonfirmasi dianrakyat.co.id Otomotif.

Artinya, harga aki mobil listrik BYD, Chery, atau Hyundai bisa digunakan untuk membeli mobil baru lainnya, baik mobil biasa dalam bentuk MPV atau SUV, atau mobil listrik baru yang lebih murah dari ketiganya. Produk. Keberlanjutan insentif kendaraan listrik akan ditentukan oleh Insentif Industri Kendaraan Listrik Bertenaga Baterai (KBLBB) Pemerintahan Prabowo yang akan dilaksanakan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran. dianrakyat.co.id.co.id 4 Oktober 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D