0 0
Read Time:1 Minute, 59 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Kasus virus corona penyakit pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) telah terdeteksi di Arab Saudi. Data pada 10 hingga 17 April 2024 menunjukkan ada tiga kasus MERS dan satu di antaranya meninggal dunia.

Hal ini dicermati ahli epidemiologi Dicky Budiman, apalagi dalam waktu dekat jamaah haji Indonesia akan terbang ke Tanah Suci.

Untuk mencegah penyebaran MERS, Dicky mengimbau jamaah haji memperhatikan hal-hal berikut: Biasakan mencuci tangan, tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut. Jika Anda mengunjungi peternakan unta, jangan mencoba menyentuh atau memasuki hewan tersebut. Orang beriman dapat melihat dari jauh. Hindari minum susu unta yang tidak dipasteurisasi. Kalau mau makan daging unta pastikan sudah matang, kalau tidak tahu jangan dimakan. Jika ada yang sakit, sebaiknya diisolasi atau dipisahkan dari kerabatnya yang sehat. Hindari berbagi peralatan makan seperti piring dan gelas dengan orang lain, meskipun Anda sedang sakit. Hindari menyentuh benda atau permukaan sembarangan. Pastikan Anda mencuci tangan kembali setelah memegang gagang pintu, tangga, dll. Jika tidak diperlukan, sebaiknya jangan disentuh.

Pertama, Dicky menjelaskan bahwa MERS pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 dan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, merupakan negara yang mewabah penyakit tersebut. Ini termasuk Yordania dan Yaman.

Dicky kepada Health dianrakyat.co.id melalui voicemail, Kamis (5/9/2024) “Meski banyak kasus yang dilaporkan di luar Timur Tengah, namun importirnya adalah mereka yang berangkat ke Timur Tengah.”

Dicky menambahkan, MERS merupakan penyakit yang biasanya menyebabkan infeksi ringan hingga sedang. Namun, ada juga kondisi dengan gejala yang parah.

Seperti halnya COVID-19, MERS juga disebabkan oleh virus corona. Virus ini menginfeksi unta dan menyebar ke manusia.

“Penyebabnya adalah virus corona, jadi SARS, MERS, dan COVID-19 adalah virus yang sama yang disebut virus corona, yang satu keluarga.”

Sementara itu, gejala MERS seringkali ringan atau tidak ada sama sekali. Jika ya, gejalanya akan muncul dalam waktu satu atau dua minggu setelah terinfeksi, atau lebih dari lima hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala yang mungkin terjadi adalah: demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, pilek, kesulitan bernapas, batuk darah (dalam kasus yang jarang terjadi), diare, mual, muntah.

Menurut Dicky, yang perlu diwaspadai wisatawan adalah cara penularan MERS.

Penularan terjadi ketika manusia melakukan kontak dengan hewan, khususnya unta di Arab Saudi.

Selain unta yang tertular, virus penyebab MERS juga bisa menular dari manusia yang tertular meski jarang terjadi. Artinya, penularan MERS dari manusia ke manusia tidak semudah penularan COVID-19. Namun sejauh ini belum ditemukan vaksin atau obat untuk MERS.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D