0 0
Read Time:4 Minute, 41 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membeberkan perkembangan terkini Holding Ultra Mikro (UMi). Dalam kurun waktu tiga tahun sejak berdirinya, UMi telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa.

Hingga akhir kuartal II-2024, perseroan telah berhasil melayani 176 juta nasabah tabungan, mengintegrasikan lebih dari 36,1 juta nasabah peminjam, dan jumlah kredit dan pinjaman sebesar 622 triliun, meningkat 7,7%.

“Kontribusi PNM dan Pegadiane terhadap total pinjaman dan keuangan mikro Grup BRI sebesar 20,3%, naik dari 18,7% pada kuartal II tahun lalu,” kata Ketua BRI Sunarso dalam konferensi pers Public Expose Live Ta. . , Kamis (29/8/2024).

Dengan basis finansial yang kuat, kemampuan BRI dalam melayani masyarakat yang semakin luas, dan sumber pertumbuhan baru dari real estate ultra mikro, kami optimis BRI akan terus meraih kinerja positif dan berkelanjutan.

BRI memiliki dua strategi untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan. Strategi pertama adalah mengupgrade klien yang sudah ada dengan berbagai program pemberdayaan dan pendampingan. Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, dalam hal ini menyasar segmen Ultra Mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) dan Permodalan Nacional Madani (PNM) dan Pegadian.

Optimisme BRI terhadap pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan tidak lepas dari keberhasilan BRI Grup yang mencatatkan kinerja positif hingga triwulan II tahun 2024. Berkat pertumbuhan yang selektif dan prudent, BRI secara konsolidasi mampu membukukan laba sebesar Rp 29,9 triliun pada akhir tahun 2024. Kuartal kedua tahun 2024.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.336,78 triliun, meningkat 11,20% dibandingkan tahun sebelumnya (joy). Sektor UMKM masih menyumbang mayoritas penyaluran kredit BRI dengan porsi sebesar 81,96% dari total penyaluran kredit BRI atau sekitar Rp1.095,64 triliun.

Peningkatan penyaluran kredit sebesar dua digit ini membuat aset BRI justru meningkat 9,54% mencapai Rp 1.977,37 triliun. Pemberian kredit yang selektif dan prudent berarti kami mampu menjaga kualitas kredit yang kami berikan.

“Loan at Risk Ratio (LAR) tercatat membaik atau menurun dari 14,94% pada akhir Q2 2023 menjadi 12,00% pada akhir Q2 2024. Rasio tersebut berada pada kisaran 3,05% dan non-performing loan coverage ratio berada pada level wajar yaitu 211,60%,” kata Sunarso.

Dari sisi keuangan, Dana Tersier (DPK) BRI tercatat mencapai Rp1.389,66 triliun, meningkat 11,61% year-on-year. Dana murah atau CASA (Tabungan dan Giro) masih mendominasi struktur DPK BRI, dengan porsi CASA sebesar 63,17% dari total DPK BRI.

Sebelumnya, PT Banko Rakyat India (Persero) Tbk (BBRI) dan anak usahanya BRI Group mampu mencatatkan kinerja yang baik dan berkelanjutan hingga akhir kuartal II-2024.

Pertumbuhan yang selektif dan prudent membuat BRI membukukan laba Rp 29,9 triliun pada Juni 2024. Pimpinan BRI Sunarso mengatakan kuatnya kinerja BRI Grup tidak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh hingga dua digit.

“Pada akhir triwulan II tahun 2024, penyaluran kredit BRI mencapai Rp 1.336,78 triliun, meningkat 11,20% year-on-year (joy). Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI; dari total penyaluran kredit BRI atau sekitar Rp 1.095,64 triliun, kata Sunarso dalam jumpa pers, Kamis (25/7/2024).

Penyaluran kredit meningkat dua digit dan aset BRI meningkat. Hingga akhir Juni 2024, aset BRI meningkat 9,54% menjadi Rp 1.977,37 miliar. Ekspansi kredit ini diikuti dengan distribusi kualitas kredit yang selektif dan hati-hati dari kredit yang disalurkan.

“Rasio pinjaman berisiko (LAR) tercatat membaik atau menurun dari 14,94% pada akhir Q2 2023 menjadi 12,00% pada akhir Q2 2024. Sebaliknya, kredit bermasalah (NPL) tidak membaik. ) Rasio terjaga pada kisaran 3,05% dan rasio non-performing loan coverage berada pada level yang sesuai yaitu 211,60%,” kata Sunarso.

Dari sisi keuangan, Dana Tersier (DPK) BRI tercatat mencapai Rp1.389,66 triliun, meningkat 11,61% year-on-year. Dana Rekening Giro (CASA) meningkat sebesar 7,66% menjadi Rp 877,9 miliar.

“Dana murah masih mendominasi struktur DPK BRI dengan porsi CASA sebesar 63,17% dari total DPK BRI,” tambah Sunarso.

Sunarso optimistis menghadapi paruh kedua tahun 2024. Hal ini tidak terlepas dari kecukupan likuiditas dan posisi permodalan BRI. Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) bank sebesar 86,59% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 25,13%. Dengan situasi likuiditas dan permodalan yang memadai, BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih lanjut di masa depan.

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI memperkirakan laba bersih sebesar Rp60 triliun pada tahun 2024. Alhasil, BRI berpotensi membagikan dividen minimal 70 persen.​

Direktur Utama BRI Sunarsso menyatakan apakah BRI bisa memprediksi keuntungan Rp 60 triliun atau angka lainnya. BRI berencana menaikkan dividen hingga 70% dari laba.​

“Misalnya tahun 2024 kita prediksi keuntungannya Rp 60 triliun atau sekitar itu, 70 persennya akan dibagikan dalam bentuk dividen,” ujarnya, Kamis (30 November 2023) dalam pameran publik 2023, yang saya sampaikan dalam pertemuan tersebut .​

Selain itu, BRI memperkirakan dividen pada tahun 2023 dan 2024 bisa mencapai 70% dari laba bersih. Jadi teorinya seluruh keuntungan yang diperoleh BRI akan dibagikan dalam bentuk dividen.​

Ia melanjutkan, Bank Rakyat Indonesia menargetkan laba sebesar Rp55 triliun pada tahun ini. Bahkan hingga kuartal III 2023 mencapai sekitar Rp 44 triliun.​

Menurut dia, rasio kecukupan modal (CAR) BRI masih berada di level 27,47% dan dinilai masih aman. BRI juga mempunyai opsi untuk kembali membagikan dividen dalam jumlah besar kepada pemegang saham pada tahun buku 2023.

Namun BRI saat ini masih menunggu persetujuan apakah dapat memberikan dividen interim kepada pemegang saham. Biasanya, Perusahaan Investasi membayar dividen dua kali: dividen interim dan dividen akhir tahun.​

Oleh karena itu, kami bersedia memberikan dividen interim kepada pemegang saham kami, dan kami berencana untuk membagikan setidaknya dua dividen interim sebelum RUPS dan kemudian setelah rapat umum, tambahnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D