0 0
Read Time:1 Minute, 46 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Iran melakukan serangan tak terduga terhadap Israel pada Sabtu malam (13/4/2024). Iran telah menembakkan sejumlah drone, rudal jelajah dan balistik ke wilayah Israel. Serangan ini tidak tertandingi.

Dalam penyerangan pada 13 April 2024, media pemerintah Iran memberitakan penggunaan drone Shahed-136 dan Shahed-131 yang diproduksi di dalam negeri. Drone bunuh diri ini, juga dikenal sebagai “kamikaze”, telah menjadi senjata populer di kalangan kelompok militan pro-Iran di wilayah tersebut. Selain untuk penggunaan internal, Iran juga dituduh mengirimkan drone tersebut ke Rusia untuk digunakan dalam konflik di Ukraina.

Meski drone ini disebut primitif dan sederhana, namun para ahli mengatakan bahwa drone “kamikaze” ini terbukti efektif mencapai tujuan dengan biaya yang relatif murah. Dibuat dengan komponen siap pakai, drone Shahed-136 dan Shahed-131 telah terbukti mampu menimbulkan kerusakan signifikan ketika ditembakkan ke sasaran.

Para ahli menyebut drone ini sebagai mesin pemotong rumput atau moped karena suara motor khas yang dihasilkannya saat terbang. Dilansir RFERL, Senin (15/4/2024), pakar dari Naval Analysis Center, Samuel Bendett, mengatakan drone ini dapat menimbulkan gesekan dan kerusakan yang signifikan saat diluncurkan.

Peneliti John Krzyzaniak dari Wisconsin Nuclear Arms Control Project menambahkan, jika Shahed-136 ditembakkan dalam jumlah besar, drone tersebut dapat menimbulkan kerusakan. Sedangkan jangkauan operasional drone Shahed-136 diperkirakan mencapai hingga 2.500 kilometer, sedangkan Shahed-131 memiliki jangkauan sekitar 900 kilometer.

Hal ini membuat Israel yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari Iran menjadi target yang sangat dekat. Meski Iran meluncurkan sekitar 170 drone, tentara Israel mampu menembak jatuh semuanya.

Iran tidak hanya memproduksi drone “kamikaze”, namun juga merupakan produsen drone yang produktif secara umum. Mereka memproduksi drone tempur yang lebih canggih, seperti Mohajer-6, Shahed-129, dan Shahed-191. Drone Mohajer-6 misalnya, memiliki kemampuan melakukan misi pengintaian dan serangan udara pada jarak 200 kilometer.

Penggunaan drone “kamikaze” tersebut menunjukkan bahwa Iran terus mengandalkan strategi perang asimetris dalam menghadapi musuh-musuhnya. Iran juga dituduh menggunakan drone ini di luar perbatasannya, menggunakannya dalam misi pengintaian, sabotase, dan serangan di wilayah tersebut. Selain itu, Iran juga memasok drone kepada sekutunya di Timur Tengah, termasuk kelompok militan di Irak, Suriah, dan Yaman. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D