0 0
Read Time:2 Minute, 0 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA — Data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan belanja pajak atau iuran masyarakat kelas menengah mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Jika dijabarkan prioritas belanja seluler kelas menengah Indonesia dalam lima tahun ke depan (2019 vs 2024), jumlah pajak/bagian yang dibelanjakan pada tahun 2019 adalah sebesar 3,48 persen. Jumlah ini meningkat 1,05 persen menjadi 4,53 persen pada tahun 2024. 

Kelompok kelas menengah lainnya yang mengalami pertumbuhan adalah pendidikan yang meningkat sebesar 0,02 persen dari 3,64 persen pada tahun 2019 menjadi 3,66 persen pada tahun 2024. Harga pangan, yang merupakan komoditas konsumen terbesar, juga meningkat sebesar 0,62 persen pada tahun 2014.  

Kemudian, konsumsi rumah tangga yang merupakan pos konsumsi terbesar kedua mengalami peningkatan dari 27,80 persen pada tahun 2019 menjadi 0,72 persen menjadi 28,52 persen pada tahun 2024. Selain itu, biaya suku cadang esensial juga meningkat dari 0,37 persen menjadi 3,18 persen, dari 2,81 persen pada tahun 2019. persen pada tahun 2024. Indeks barang dan jasa lainnya meningkat dari 6,04 persen pada tahun 2019 menjadi 0,44 persen pada tahun 2024 menjadi 6,48 persen. 

Pada saat yang sama, kecuali enam biaya, biaya lainnya dikurangi. Inilah lima biaya yang mengalami penurunan. 

Penurunan belanja terbesar terjadi pada kelompok kendaraan bermotor yaitu sebesar 1,64 persen pada tahun 2019 dari 5,63 persen pada tahun 2024 menjadi 3,99 persen pada tahun 2024. Harga sandang juga mengalami penurunan yakni dari 0,71 persen pada tahun 2019 menjadi 3,15 persen pada tahun 2024 menjadi 2,44 persen.

Konsumsi barang tahan lama juga mengalami penurunan yakni 0,55 persen dari 2,84 persen pada tahun 2019 menjadi 2,29 persen pada tahun 2024.  Kelas menengah juga mengalami penurunan belanja layanan kesehatan sekitar 0,22 persen, dari 3,08 persen pada tahun 2019 menjadi 2,86 persen pada tahun 2024.   Terakhir, adakan pesta. Turun dari 0,09 persen pada tahun 2019 menjadi 0,47 persen pada tahun 2024 menjadi 0,38 persen pada tahun 2024. 

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan jumlah kelas menengah dalam lima tahun terakhir. Perlu diketahui, pada tahun 2019 jumlah masyarakat kelas menengah sebanyak 57,33 juta jiwa, kemudian dikatakan pada tahun 2024 jumlah tersebut akan berkurang menjadi 47,85 juta jiwa. Artinya, saat itu hampir 10 juta orang masuk dalam kelompok kelas menengah, padahal kelompok ini merupakan penopang perekonomian nasional. Eva Rianti 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D