0 0
Read Time:1 Minute, 36 Second

dianrakyat.co.id Techno – Meski angka harapan hidup meningkat di sebagian besar negara selama satu dekade terakhir, namun usia orang tertua tidak meningkat secara signifikan. Namun sebuah studi baru yang menggunakan teknik analisis data baru menunjukkan bahwa kita mungkin belum mencapai batas usia maksimum manusia, dan rekor usia tertua mungkin akan mulai meningkat pada dekade berikutnya. Penelitian yang dipimpin oleh David McCarthy dari Universitas Georgia di Athena ini menggunakan data dari 19 negara berpenghasilan tinggi untuk memeriksa jumlah kematian selama satu dekade tahun lalu, seperti dilansir New Scientist. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, mereka menggunakan Database Kematian Manusia, yang berisi statistik kelahiran dan kematian di seluruh dunia. Sejarah mencatat Jeanne Calment merupakan orang tertua yang masih hidup, meninggal pada usia 122 tahun. Namun, sejak kematian Calment pada tahun 1997 rekor manusia tertua tidak bertambah banyak, dengan kebanyakan orang memegang rekor antara 110 dan 120. Ilmuwan masa lalu, seperti Jan Vijg dari Albert Einstein College of Medicine di New York, berpendapat bahwa ada kemungkinan batas maksimum biologis umur manusia sekitar 115 tahun. Namun penelitian terbaru McCarthy menunjukkan bahwa kelompok yang lahir setelah tahun 1910 menunjukkan peningkatan risiko kematian di usia tua, menunjukkan bahwa rekor usia tertua mungkin akan meningkat sebelum kemajuan medis dan gaya hidup setelah Perang Dunia II menyusul di tahun-tahun mendatang. . Namun McCarthy menunjukkan bahwa prediksi ini bergantung pada asumsi bahwa risiko kematian mulai menurun setiap tahun setelah usia 105 tahun, sebuah asumsi yang masih diperdebatkan di kalangan ilmuwan, namun Kaare Christensen dari Universitas Southern Denmark memiliki dasar yang baik untuk hipotesis ini. dalam studi sebelumnya. . “Banyak dari proyek-proyek ini bergantung pada model yang memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan,” katanya. Masalahnya, tidak ada yang tahu. Dalam pidatonya di hadapan rektor Rusia, Megawati Soekarnoputri, berbicara tentang menjadi “korban” rekayasa kecerdasan buatan, mengatakan penting bagi negara-negara di dunia untuk memastikan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) tidak mementingkan kebenaran dan etika. dianrakyat.co.id.co.id 2024 19 September

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D