0 0
Read Time:1 Minute, 13 Second

dianrakyat.co.id Techno – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Kamis 25 Juli 2024 menyoroti meningkatnya bahaya panas bagi dunia. Gelombang panas yang terjadi baru-baru ini diperkirakan membunuh hampir setengah juta orang setiap tahunnya, atau totalnya sekitar 30 kali lebih banyak dibandingkan siklon tropis. “Kami tahu apa penyebabnya, perubahan iklim antropogenik dan perubahan iklim yang disebabkan oleh bahan bakar fosil. Dan kami tahu ini akan menjadi lebih buruk,” kata Guterres kepada wartawan. “Panas yang ekstrim merupakan hal yang tidak biasa. Namun kabar baiknya adalah kita dapat menyelamatkan nyawa dan membatasi dampaknya,” tambahnya, seraya menambahkan bahwa panas yang ekstrim semakin menghancurkan perekonomian, meningkatkan kesenjangan, melemahkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan membunuh banyak orang bagi mereka yang paling rentan, meningkatkan perlindungan pekerja, meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial dengan menggunakan data dan ilmu pengetahuan.” Yang terakhir, saya ingin menyampaikan satu hal penting. Saat ini kita fokus pada dampak panas ekstrem. “Tetapi jangan lupakan banyak hal lainnya. gejala-gejala buruk dari krisis iklim, seperti meningkatnya badai, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut dan masih banyak lagi,” kata Guterres mengenai subsidi energi terbarukan dan dukungan bagi negara-negara dan komunitas-komunitas yang rentan. Cuaca hangat akan segera tiba. Cuaca panas ekstrem mempunyai dampak ekstrem bagi manusia dan planet ini. “Dunia harus menghadapi tantangan kenaikan suhu,” tambahnya. Atas restu Jokowi dan Prabowo, Menlu Retno menjadi Utusan Khusus Menteri Luar Negeri PBB yang pertama Retno Marsudi Utusan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Urusan Air dianrakyat.co.id.co. tanggal 14 September 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D