0 0
Read Time:1 Minute, 18 Second

JAKARTA – Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asp Saipuddin Johar menyayangkan pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo yang menutup kasus E-KTP yang terkesan dipotong oleh Presiden Joko Widodo.

Asp dalam keterangan tertulisnya mengatakan, “Informasi ini sulit dijelaskan sebelum kontestasi pemilu. Tapi seharusnya saat itu juga terungkap. Saya kira KPK sudah independen sejak awal. Dan tidak ada yang bisa ikut campur.” pada tahun 2023 Jumat, 15 Desember.

Asp menilai Agus Rahardjo seharusnya memberitakan peristiwa, bukan masa kini, yang akhirnya menimbulkan kontroversi.

Seharusnya Pak Agus bereaksi saat itu, karena kalau ini terjadi beberapa tahun lalu pasti ada kebijakan baru, ujarnya.

Dari segi etika dan etika, komentar Agus Rahardjo saat ini dianggap sebagai tren umum atau pemilu.

Pernyataan itu terlihat dari bahasa komunikasinya yang kontekstual. Artinya, kenapa dia menyampaikan pesan itu sekarang. Sebagai pegawai KPK, jika terpengaruh suatu hal, harus teguh pendirian. punya aturan mainnya,” jelas Asep.

“Ini bukan saat yang tepat bagi saya, karena sepertinya saya ingin mendiskreditkan pihak lain dan memilih posisi sendiri. Yang terpenting kenapa urusan paling strategis KPK itu terungkap ke publik sekarang, tanpa ada bukti. Dan saksinya bisa berbeda-beda,” tutupnya.

Pandawa Nusantara melaporkan pernyataan Agus Rahardjo ke Polri yang meminta Jokowi menghentikan penyidikan kasus korupsi e-KTP.

Sebelumnya saat konferensi pers, Presiden Joko Widodo mengaku tidak mengetahui pengumuman mantan Pimpinan KPK tersebut.

“Belum tahu, belum tahu,” jawab Jokowi saat ditanya, Jumat 2023. pada tanggal 15 Desember disetujui dalam kawasan Monumen Nasional (Monas). Jokowi) menargetkan penyelesaian tol Palau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan hingga Ibu Kota Baru (IKN). dianrakyat.co.id.co.id 2024 15 September

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D