0 0
Read Time:2 Minute, 15 Second

Jakarta, 17 Mei 2024 – Angka kecelakaan sepeda motor masih menjadi yang tertinggi di Indonesia, hal ini tidak lepas dari banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan teknik berkendara yang benar, apalagi saat menghadapi situasi berbahaya. Misalnya saja mengerem sepeda motor.

“Kecelakaan akibat kelalaian pengemudi dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat diprediksi. “Mengetahui dan menguasai teknik pengereman membantu pengemudi menghindari situasi fatal di jalan,” kata Manajer PT SIS Hariadi.

Untuk mengurangi risiko kecelakaan, Suzuki memberikan tips praktis pengereman yang aman:

1. Pegang sepeda motor secara horizontal

Jika Anda berada dalam situasi yang tidak terduga dan perlu mengerem, jagalah agar roda sepeda motor tetap lurus untuk menjaga keseimbangan dan memastikan traksi maksimal ban sepeda motor saat melakukan pengereman.

2. Jangan panik

Saat menghadapi keadaan darurat, ingatlah bahwa pengereman harus dilakukan secara bertahap. Misalnya menarik tuas rem depan dan belakang secara perlahan dan berkala agar memperlambat laju sepeda motor tanpa mengunci roda atau membuat bantalan rem terlalu panas.

3. Ketahui kerangka waktunya

Menjaga jarak antar kendaraan penting untuk memberikan waktu dalam mengambil keputusan pengereman yang baik. Secara umum jarak normal mata manusia adalah 30 m. Jarak ini sangat cocok untuk membaca, memprediksi, dan mengambil keputusan saat berkendara. 

Seorang pengemudi seringkali membutuhkan lebih banyak waktu dalam situasi yang tidak terduga, seperti menyalip secara tiba-tiba atau kendaraan dilindas, sedangkan pengemudi biasanya mencerna sinyal bahaya dalam waktu 1,5 detik dan memutuskan untuk mengerem pada detik berikutnya. Faktor lain seperti kondisi jalan kering atau basah, bobot kendaraan, dan jarak pandang menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan jalan tersebut.

4. Waspadai lingkungan sekitar Anda

Menurut TMC Polda Metro Jaya, semakin rendah kecepatan berkendara maka jarak yang ditempuh akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Misalnya pada kecepatan 30 km/jam jarak amannya adalah 30 meter, sedangkan pada kecepatan 80 km/jam jarak amannya adalah 80 meter. Pengendara dapat mengawasi speedometer sepeda motor seperti Nex Crossover Digital Speedometer untuk mengetahui jarak tempuh yang digunakan.

5. Kondisi badan prima

Kegagalan bereaksi terhadap bahaya yang berujung pada kecelakaan biasanya disebabkan oleh kelelahan pengemudi.  Selain itu, hindari mengemudi pada malam hari atau di luar jam sibuk dan jangan mengonsumsi obat-obatan yang mungkin menimbulkan efek samping pada tubuh. 

Apabila pengemudi merasa tidak enak badan atau tertidur, disarankan untuk beristirahat sejenak dan tidak melanjutkan perjalanan hingga kondisi badan pulih dan segar.

6. Kontrol cahaya

Pada awal pengendaraan, ujilah rem depan dan belakang untuk memastikan masing-masing rem dapat menghentikan sepeda motor dengan baik saat berkendara. Selain itu, ada baiknya untuk memeriksa tekanan dan tapak ban setiap minggu untuk mencegah bahaya yang dapat timbul dari kualitas ban yang buruk. Pemilik sepeda motor juga diimbau untuk rutin melakukan servis sepeda motornya di bengkel resmi, sehingga terjamin keaslian alat, teknisi, dan suku cadang yang digunakan. IMHAX 2024 Surganya para pengguna motor cantik

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D