0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Alergi susu sapi terjadi ketika sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein susu sapi. Jenis alergi yang dialami bisa beragam, mulai dari yang ringan hingga berat.

Namun benarkah anak yang alergi harus sering diberikan makanan pemicu alerginya? Mitos ini muncul karena masih ada masyarakat yang percaya bahwa alergi bisa disembuhkan dengan mengonsumsi makanan atau minuman pemicunya.

Dokter spesialis anak konsultan alergi-imunologi, Profesor Budi Setiabudiawan, SpA(K), mengatakan hal tersebut merupakan kesalahan besar. “Kalau punya alergi, tidak boleh (konsumsi susu sapi),” kata Budi dalam diskusi yang diselenggarakan Nutricia bekerja sama dengan PrimaKu dengan topik Penanganan Alergi Susu Sapi, Selasa (25 Juni 2024).

Dia menunjukkan bahwa prinsip yang menyatakan bahwa minum sedikit susu meningkatkan resistensi terhadap alergi tidak ada. Ia mengatakan, alergi tidak bisa hilang dan menetap di dalam tubuh. Cara mencegahnya adalah dengan menghindari alergen.

Orang tua dapat membantu anak mencegah alergi dengan menghindari pemicunya dan membangun sistem kekebalan tubuh yang baik. “Biarkan anak-anak bebas bermain di luar rumah, anak kota imunitasnya lebih lemah dibandingkan penduduk desa. Karena mereka tidak bermain di mana pun, hanya di rumah,” kata Budi.

Alergi dapat mempengaruhi tumbuh kembang, dan kesehatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Alergi susu sapi merupakan alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak usia dini, dengan kejadian 2-3 persen pada tahun pertama kehidupan.

Menurut informasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), alergi susu sapi pada anak Indonesia sekitar 2-7,5 persen. Protein susu sapi merupakan alergen terbanyak kedua setelah telur.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D