0 0
Read Time:2 Minute, 1 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Dalam situasi sulit, umat Islam dihimbau untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT agar segala permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan mudah. 

Dalam menjalani hidup, seringkali kita menghadapi situasi sulit yang membuat kita merasa terjebak. Tantangan tersebut dapat muncul dalam berbagai aspek, seperti pekerjaan, keluarga dan lain-lain.

Kesulitan ini bisa muncul dari faktor internal, seperti suasana hati yang kacau atau pikiran yang tidak fokus. Selain itu, faktor eksternal juga bisa menjadi penyebabnya, seperti lingkungan yang kurang mendukung atau perubahan peraturan yang dilakukan pihak berwenang.

Setiap orang pasti pernah mengalami cobaan dan kesengsaraan, meski tingkat kesulitannya berbeda-beda. Cobaan dan rintangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia.

Namun yakinlah, Allah SWT tidak akan memberikan bukti di luar kemampuan hamba-Nya.

Dilansir situs NU Online pada Minggu 21 Juli 2024, dalam Al-Quran Surah Thaha terdapat cerita tentang nabi Musa ‘alaihissalam yang bertemu dengan Fir’aun, seorang raja yang mengaku sebagai Tuhan.

Dalam perjalanannya menemui raja yang sombong dan lalim itu, Nabi Musa menemui berbagai macam rintangan. Di tengah situasi yang penuh tekanan, Nabi Musa memanjatkan doa yang terdapat pada ayat 25 hingga 28:

 Shalawat Allah َةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْ قَوْلِيْ

Rabbisyrahlî shâdrî wayassyirlî amrI wahlul uqdatam mil-lisânî yafqahû qaulî.

Artinya: “Ya Tuhan, besarkan dadaku, permudah segala urusanku, dan hilangkan kekakuan lidahku, agar mereka memahami perkataanku.” (QS Thaha (20): 25-28)

 

 

 

Doa Nabi Musa dalam Al-Qur’an Surat Thaha setidaknya memuat tiga permintaan.

Pertama, mintalah kelegaan dari perasaan derita dan kesulitan mencekik dada. Kedua, menuntut penghapusan segera kesulitan-kesulitan tersebut.

Ketiga, yaitu meminta kelancaran dalam berbicara agar mudah diserap dan dipahami oleh pendengar.

Dengan ketiga permohonan tersebut, tak heran jika doa ini kerap dipanjatkan oleh siapa saja yang hendak menghadapi situasi penting, seperti ujian akhir siswa, pidato di depan audiens, atau berbagai momen krusial lainnya.

Di antara sekian banyak doa pertolongan, ada satu yang diajarkan Rasulullah.

Hal ini diungkapkan Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar (Beirut: Dar Ibnu Hazm, 2004), halaman 238, sebagai berikut: اللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَََْْ مََََْ ْ مَعََ ًّ وانْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إضَا شِئْتَ سَهْلاً

 

Allâhumma lâ sahla illâ mâ ja‘altahu sahlan wa anta taj‘alul ḫazna idzâ syi’ta sahlan.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Engkau memudahkan segala sesuatunya dan memudahkan kesulitan, jika Engkau menghendakinya.”

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D