0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA — Kasus Mpox di dunia terus merebak dan baru “tiba” di negara tetangga kita, Thailand. Setidaknya ada delapan langkah yang harus dilakukan di Indonesia untuk memprediksi Mpox. sesuatu? Berikut penjelasan Direktur Pascasarjana Universitas YARSI

Dan Profesor Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO untuk Asia Tenggara.

Yang pertama adalah pengawasan, sehingga semua kasus mencurigakan dari seluruh penjuru negara kita dapat ditemukan dan ditemukan dengan benar. “Karena wilayah kita sangat luas, maka kegiatan pengawasan harus sangat luas,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima dianrakyat.co.id, Selasa (27/08/2024).

Kedua, jika terdeteksi, peralatan pengujian diagnostik yang akurat harus tersedia jika diperlukan, baik dalam bentuk PCR maupun skrining biomolekuler. Ketiga, kata Prof Tjandra, yakni jika sudah ada kasus sebaiknya dilakukan contact tracing, kurang lebih sama dengan kegiatan pada masa Covid-19.

Keempat, fasilitas pengobatan harus disediakan bagi mereka yang sakit (terutama jika terkena dampak Clade 1b). Setidaknya ada empat faktor, yaitu tenaga kesehatan yang terlatih, sarana dan prasarana isolasi, obat yang memadai seperti tekovirimat (TPOXX, ST-246) dan lain-lain serta penetapan masa isolasi dan karantina bagi tersangka, jelasnya.

Kelima adalah vaksinasi, setidaknya ada dua jenis. Yang pertama adalah “VAKSIN pencegahan pasca pajanan” yang diberikan kepada orang yang diduga terinfeksi/kontak erat dan jenis yang kedua adalah “VAKSIN pencegahan primer” yang diberikan kepada kelompok risiko tinggi.

Keenam, berupaya melakukan pengetatan di pintu masuk Tanah Air. Prof. Tjandra mengatakan, hal ini harus diimbangi dengan penguatan sistem kesehatan dalam negeri, karena karantina tidak akan mampu menjamin sepenuhnya kedatangan orang yang tertular, apalagi jika orang yang datang belum menunjukkan gejala.

Menurutnya, kegiatan terpenting ketujuh adalah penyuluhan kesehatan yang meluas ke masyarakat. Ia mengatakan, masyarakat harus tahu cara menyiarkannya dan menghindarinya.

Kedelapan, karena ini merupakan permasalahan global, maka Indonesia diyakini harus terus berkoordinasi dengan organisasi internasional seperti WHO. “Khusus Mpox, saat ini juga sudah ada pengumuman dari CDC Afrika. Saya sudah lama mengusulkan agar CDC ASEAN dibentuk agar kita bisa lebih berkoordinasi di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya.

Prpf Tjandra berharap Indonesia mengambil tindakan yang paling tepat. Tujuannya untuk mencegah penyebaran penyakit ini lebih lanjut.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D