0 0
Read Time:2 Minute, 23 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Indeks dolar AS menguat pada Kamis 14 Maret 2024. Sedangkan rupiah melemah tipis menjadi 15.580 terhadap dolar AS hari ini. 

Fokus pasar beralih ke inflasi AS dan penjualan ritel setelah data CPI yang kuat. Data inflasi dan penjualan ritel AS akan dirilis pada Kamis waktu setempat.

Keduanya diperkirakan menjadi alasan penurunan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve. Data tersebut juga muncul menjelang pertemuan Federal Reserve minggu depan, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga AS.

Federal Reserve juga diperkirakan memberi sinyal bahwa mereka tidak akan melanjutkan kebijakan pelonggarannya.

Ternyata, beberapa pejabat Fed telah memperingatkan bahwa penurunan suku bunga akan sangat bergantung pada tingkat inflasi AS dalam beberapa bulan mendatang.

PT Laba Forekindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dalam pernyataannya bahwa “inflasi yang parah dan inflasi yang lebih tinggi adalah dua alasan utama Bank of Japan menurunkan suku bunga negatif dan memulai kebijakan pengendalian imbal hasil (ICC)..” 3/2024).

Bank of Japan akan bertemu lagi minggu depan. Laporan media menunjukkan bahwa suku bunga negatif mungkin akan berakhir dan ECB mungkin akan mengadakan rapat pada saat itu atau pada pertemuan bulan April.

“Tanda-tanda ketahanan perekonomian Jepang baru-baru ini juga akan memperkuat pesimisme ringan BOJ,” tegas Ibrahim. Namun, mantan pejabat BOJ mengungkapkan bahwa bank tersebut memerlukan waktu untuk menormalisasi kebijakan setelah berakhirnya suku bunga negatif, yang menunjukkan bahwa suku bunga di Jepang akan sedikit naik tahun ini. Rupiah Melemah

Hari ini rupee melemah 5 poin pada perdagangan sore, meski sebelumnya sempat melemah 20 poin. Rupee menutup pasar pada $15,580 terhadap dolar AS, dibandingkan harga penutupan sebelumnya $15,575.

Sedangkan untuk perdagangan besok, rupee masih stagnan namun melemah tipis di kisaran 15.550-15.620,” prediksi Ibrahim.

 

Ibrahim mencontohkan laporan kondisi keuangan Bank Indonesia (BI) pada survei konsumen Februari 2024.

Indeks Keyakinan Konsumen (CII) Februari 2024 sebesar 123,1 dibandingkan bulan sebelumnya, ungkap BI.

“Namun, kepercayaan konsumen pada bulan Februari 2024 tetap optimis di semua kategori pengeluaran.” “Ada peningkatan optimisme di kalangan responden yang membelanjakan Rp 1-2 juta.”

Dari sisi usia, kepercayaan konsumen pada Februari 2024 juga cukup baik, terutama pada kelompok usia 20-40 tahun.

Secara umum, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, dengan Palembang sebagai kota terbesar sebesar 5,0, diikuti oleh Denpasar sebesar 3,1, dan Bandung sebesar 2,7. Sementara itu, beberapa kota lain mencatatkan penurunan IKK, khususnya Banjarmasin sebesar 12,7 poin, Surabaya 12,6 poin, dan Medan 11,2 poin.

 

Namun optimisme konsumen masih tetap kuat, didorong oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini dan ekspektasi terhadap perekonomian masa depan. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (ICE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (ICE) Februari 2024 masing-masing tercatat sebesar 110,9 dan 135,3.

Peningkatan CPI didorong oleh meningkatnya ekspektasi terhadap upah dan kesempatan kerja, yaitu masing-masing sebesar 138,6 dan 137,0 pada Februari 2024 serta 134,8 dan 133,7 pada Januari 2024.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D