0
0
dianrakyat.co.id, JAKARTA — Tim astronom internasional menemukan planet baru seukuran Bumi yang mengorbit bintang terdingin no. Planet ini terletak 55 tahun cahaya dari Bumi, dan merupakan planet kedua yang ditemukan mengorbit bintang jenis ini.
Dilantik dari resmi Universitas Birmingham, Jumat (17/5/2024), planet tersebut diberi nama Speculoos-3 b. Planet ini membutuhkan waktu sekitar 17 jam untuk menyelesaikan satu lingkaran bintang yang berukuran dua kali lipat Matahari, dengan massa 10 kali lebih kecil dan kecerahan 100 kali lebih rendah.
Pergantian siang dan malam di Speculoos-3 b seolah tak ada habisnya. Kemungkinan besar planet ini terkunci pasang surut, sehingga sisi (hari) yang sama selalu menghadap bintang yang sama terhadap Bumi dan Bulan.
Penemuan yang dipublikasikan pada 15 Mei 2024 di Nature Astronomy ini diperoleh para astronom yang tergabung dalam observatorium SPECULOOS alias Search for Planets Eclipsing Ultra-Cool Stars. Proyek ini dipimpin oleh Universitas Leiden di Belgia.
Perwakilan dari Universitas Birmingham, Cambridge, Bern, dan Massachusetts Institute of Technology juga terlibat. Para astronom menggunakan jaringan teleskop robotik yang berbasis di seluruh dunia untuk mencari exoplanet yang mengorbit bintang katai ultracool.
Bintang katai ultradingin adalah yang paling umum, dan karenanya mencakup sekitar 70 persen bintang di galaksi Bima Sakti. Bintang-bintang yang sangat redup ini juga tersebar di langit, sehingga para ilmuwan harus mengamati datanya dengan teleskop selama beberapa minggu, memantau setiap bintang satu per satu.
Astronom Michaël Gillon, yang merupakan penulis utama studi tersebut, menjelaskan bahwa program observasi tersebut secara khusus mengamati bintang katai ultradingin dan kondisi di sekitarnya. Mereka mencari planet berbatu yang cocok untuk penyelidikan lebih detail.
“Pada tahun 2017, prototipe teleskop yang menggunakan Teleskop TRAPPIST menemukan sistem TRAPPIST-1 yang terkenal, yang terdiri dari tujuh planet seukuran Bumi, beberapa di antaranya berpotensi layak huni. Ini adalah awal yang luar biasa,” kata Gillon.
