0 0
Read Time:1 Minute, 5 Second

JAKARTA – Seorang mahasiswi Program Studi Anestesi PPDS FK Indep ditemukan tewas di kamar tidurnya di Semarang. Korban diduga bunuh diri karena sering dianiaya oleh seniornya.

Polisi yang mendalami lokasi kejadian yakni di wisma korban di Lampungsari, Semarang, Jawa Tengah, menduga korban bunuh diri dengan menyuntik racun dan diduga mengalami penyiksaan.

Baca Juga: Selain Pelecehan, Ini Alasan Dokter Muda PPDS FK Indep Rela Bunuh Diri

Korban berinisial ARL berusia 30 tahun ditemukan tewas pada Senin 12 Agustus 2024 sekitar pukul 23.00 WIB. Saat polisi menemukannya, korban sedang tidur miring. Wajah dan kakinya tampak biru.

Menanggapi kasus bunuh diri yang melibatkan mahasiswa Prodi Anestesi Indep yang mengikuti Program Pelatihan Profesi Dokter (PPDS) di RSUD Karadi, Kementerian Kesehatan bergerak cepat.

Baca Juga: Viral Dokter Muda Mandiri FK Bunuh Diri, Netizen: Beban Kerja 18 Jam untuk Hadiri PPDS

Kementerian Kesehatan mengirimkan tim investigasi yang dipimpin Irjen Kementerian Kesehatan ke RSUD Karadi.

Tim berangkat ke RS Karadi untuk mendalami pemicu Bandir untuk mengetahui apakah termasuk unsur perundungan atau bukan, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Suharil, Kamis (15/8/2024).

Soharil mengatakan, proses pemeriksaan tersebut dikoordinasikan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadeem Anwar Makaram yang membawahi Pengembangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai kementerian dalam hal ini sebagai pembina ANDIP.

Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran Indip Bunuh Diri Akibat Pelecehan, Kemenkes Tangguhkan Program Studi Anestesi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D