0 0
Read Time:3 Minute, 31 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Iran baru-baru ini melancarkan serangan drone ke Israel sebagai respons atas serangan terhadap kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.

Tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dilaporkan tewas akibat serangan Israel. Sebagai tanggapan, IRGC melancarkan serangan hukuman di wilayah pendudukan menggunakan drone dan roket.

Ketegangan antara kedua negara semakin memanas, dengan Iran menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan di Suriah dan “Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih keras.”

“Ini adalah konflik antara Iran dan rezim jahat di Israel, dan AS HARUS MENJAGA KELUAR.”

Hingga saat ini, dunia nampaknya masih menunggu bagaimana perkembangan dan berakhirnya konflik Iran-Israel. Wajar jika banyak netizen di dunia (internet) yang khawatir konflik kedua negara ini akan memicu “Perang Dunia ke-3”.

Tentu saja Perang Dunia 3, Perang Dunia 3, Perang Dunia 3, Perang Dunia 3, Iran, Palestina, Iron Dome, Rusia, Tel Aviv, dan Yordania menjadi trending topik di dunia, termasuk di Indonesia.

Berikut rangkuman cuitan netizen soal konflik Iran-Israel yang beredar di media sosial platform X pada Minggu (14/4/2024).

Perang Dunia 3 akan segera dimulai: Iran, Yaman, Lebanon, Suriah, Irak vs. Israel (NATO), di Eropa; Rusia vs. Ukraina (NATO), di Asia; Tiongkok vs. Taiwan (NATO), Korea Utara. melawan Korea Selatan (NATO),” tulis @mu****.

Akun @p**** diaktifkan

“Allah Akbar!!! Momen ketika rudal Iran jatuh ke pemukiman ilegal Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel. Minggu (14/4). Akankah Perang Dunia III dimulai?” tulis @m*** *.

Iran membalas pada Sabtu, 13 April 2024 malam waktu setempat dengan mengerahkan puluhan drone dan rudal ke Israel.

Bersamaan dengan peluncuran rudal dan drone tersebut, Iran dilaporkan segera mengerahkan sistem peperangan elektronik terkuatnya, Avtobaza-M.

Menurut laman Defense Security Asia, pada Minggu (14/4/2024), sejumlah kendaraan EW dikerahkan di berbagai wilayah sekitar ibu kota Teheran.

Mobilisasi tersebut dilakukan Iran sebagai persiapan menghadapi kemungkinan serangan balasan Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS).

Pengerahan tersebut menyusul laporan serupa beberapa hari lalu bahwa Iran juga mengerahkan sistem pertahanan udara jarak pendeknya, Zubin, yang dijuluki Iron Dome Iran, di sekitar ibu kota.

Sistem EW Avtobaza-M, yang dioperasikan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), dikatakan sangat ditakuti oleh militer Barat.

Pasalnya, “Avtobaza-M” berhasil “mengalahkan” drone rahasia milik Amerika Serikat. Iran sendiri memperoleh sistem militer ini dari Rusia sekitar enam bulan sebelum menyita drone milik AS.

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat setelah pesawat tempur Israel mengebom kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, menewaskan tiga personel senior militer AS.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan Republik Islam Iran terhadap Israel.

“Saya mengutuk keras peningkatan serius serangan massal terhadap Israel yang dilakukan Republik Islam Iran malam ini. Saya menyerukan agar permusuhan ini segera diakhiri,” kata Antonio Guterres.

“Saya sangat prihatin dengan bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di kawasan ini.”

“Saya menyerukan semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin untuk menghindari tindakan yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai lini di Timur Tengah.”

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres juga telah berulang kali membuat pernyataan bahwa baik kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi.

Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam. Hal ini diumumkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

“IDF dalam keadaan siaga tinggi dan terus memantau situasi operasional,” kata IDF, seperti dilansir CBS News, Minggu (14/4). “Kelompok Pertahanan Udara Angkatan Udara Israel dalam siaga tinggi, begitu pula pesawat tempur IAF dan kapal Angkatan Laut Israel yang melakukan misi pertahanan di wilayah udara Israel. IDF mengendalikan semua sasaran.”

Para pejabat Israel mengatakan kepada CBS News bahwa drone memerlukan waktu berjam-jam untuk mencapai wilayah udara Israel. Peringatan tersebut mulai dibunyikan sekitar pukul 02.00 waktu setempat di Israel. Alarm berbunyi di bagian selatan Israel, di pantai Laut Mati, di Yerusalem dan di wilayah Shomron.

“Pasukan AS (AS) juga telah menembak jatuh beberapa drone yang diluncurkan Iran di wilayah tersebut,” kata dua pejabat AS kepada CBS News.

Serangan balasan Iran terjadi sebagai tanggapan atas serangan Israel pada 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Korps Garda Revolusi Islam mengakui serangan itu dan mengatakan Iran telah “meluncurkan serangan hukuman terhadap wilayah pendudukan”.

“Operasi ini melibatkan penggunaan roket dan drone,” kata IRGC.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D