0 0
Read Time:3 Minute, 18 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Pemerintah Indonesia akan menghadirkan berbagai side event dan pameran seni dan budaya pada World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, 18-25 Mei 2024. Selain mengikuti forum utama, delegasi dan peserta juga turut hadir. diharapkan bisa merasakan suasana Bali. 

Hal tersebut diungkapkan Endra S. Atmavidjaja, Wakil Presiden Sekretariat Komite Nasional Forum Air Dunia ke-10 yang juga merupakan Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Hidup.

Oleh karena itu, Endra menegaskan implementasinya telah dipersiapkan secara matang, dengan banyak aktor yang juga berpartisipasi dalam forum air terbesar dunia yang pertama kali diadakan di Indonesia. Pameran dan pameran serta berbagai perwujudan seni dan budaya di forum utama maupun di luar forum. 

“Indonesia bangga menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10. Kami ingin para peserta hadir tidak hanya untuk mengikuti forum utama, tetapi juga merasakan suasana Bali yang berbeda,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (. 8/5/2024).

Indonesia menjadi tuan rumah Forum Air Dunia ke-10 dan menyiapkan 280 sesi, termasuk 55 acara sampingan dan 10 sesi khusus. Rangkaian acara diawali dengan upacara penjernihan air khas Bali, ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan perayaan Segara Kirti.

Sementara itu, Sandiaga Uno, Ketua Divisi V 10th Fair and Expo World Water Forum sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparecraf) juga mengungkapkan, dukungan utama yang diberikan Kemenparekraf adalah memfasilitasi para delegasi. Untuk merasakan prosesi Melukat. Sebuah proses kebudayaan yang memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Pemerintah daerah setempat nantinya akan ikut serta dalam prosesi melukat ini.

Konten wisata

Kemenparekraf akan berpartisipasi dalam Paviliun Indonesia dengan menampilkan dan mengaktifkan konten, menawarkan virtual reality (VR), menjual paket pariwisata rendah karbon, serangkaian pameran dan pameran, menawarkan tas souvenir khas Indonesia yang luar biasa dan murah. Game ini juga menampilkan dan menjual produk UMKM pilihan dan berkualitas melalui ‘Lokapala’, dan Planogram.

Upacara pembukaan pekan raya dan pameran akan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2024 di Aula BNDCC Nusa Dua. Tempat pameran dan pameran akan tersebar di kawasan BNDCC, Baruna Disaster Shelter di Kuta dan Bali Collections di Nusa Dua.

Setelah berakhirnya rangkaian kegiatan World Water Forum ke-10, para peserta juga akan diajak field trip menikmati keindahan Bali seperti Museum Air di Tabanan, Situs Warisan Dunia UNESCO Jatiluwih, Danau Batur Kintamani dan Ubud. Desa Budaya.

World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024 diharapkan dapat membuka peluang investasi bagi pembangunan infrastruktur perairan.

Nani Hendiarthi, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Hutan Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Investasi (Kemenko Marvs), mengatakan investasi pipa air minum sangat penting untuk memenuhi tujuan akses terhadap air minum yang aman, terjangkau, dan terjangkau. air pada tahun 2030.

Sementara investasi pipa air minum baru tumbuh 20,6%. Untuk meningkatkan investasi hingga 30%, dana yang akan dikeluarkan mencapai Rp 123 triliun.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya mampu menutupi 37% kebutuhan pembiayaan infrastruktur air. Oleh karena itu, investasi sebagai sumber permodalan perlu didorong.

“Banyak negara yang akan menghadiri Forum Air Dunia ke-10, yang diharapkan dapat menarik investasi baru di bidang infrastruktur air,” kata Nani, Minggu (5/5/2024). Tawarkan proyek strategis

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohamad Zainal Fatah pada World Water Forum ke-10 mengatakan Indonesia menawarkan beberapa proyek strategis terkait air senilai 9,6 miliar dolar atau Rp 154 ​​triliun.

Daftar proyek saat ini diseleksi dan disusun oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

“Ini adalah kombinasi dari beberapa proposal, proyek senilai 9,6 miliar USD, baik itu proyek yang sudah berjalan atau proyek baru yang pendanaannya sudah tersedia,” katanya.

 

Sekadar informasi, tema besar yang diangkat dalam World Water Forum ke-10 adalah “Water for Shared Prosperity”.

Tema ini sejalan dengan komitmen global untuk mencari solusi peningkatan dan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim yang tidak menentu.

Selain itu terdapat subtopik pembiayaan air berkelanjutan yang membahas lebih lanjut mengenai mekanisme pembiayaan air minum berkelanjutan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi juga oleh badan usaha komersial.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D