dianrakyat.co.id Edukasi – Pertamina Foundation bersama BenihBaik.com akan membuat sekolah adat di Lamalera yang diberi nama Cooperation Space. Hal itu disampaikan Direktur Operasional Yayasan Pertamina Yulius S Bulo dan Pendiri BenihBaik.com Andy Flores Noya di hadapan para ketua lembaga adat, pastor paroki, dan masyarakat di Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata. Bulo mengatakan, tujuan kunjungannya ke Lamalera bersama BenihBaik bukan hanya untuk membangun fisik bangunan tapi juga untuk memberdayakan masyarakat. Mari kita gulir seluruh artikel di bawah ini. “Di Lamelera, kami tidak hanya membangun bangunan fisik, tapi juga manusia. “Jadi, sebelum bangunan itu selesai dibangun, kami membuat modul orientasi sekolah tradisional dan pelatihan keterampilan menganyam untuk menciptakan ekonomi alternatif bagi masyarakat,” kata Julius S. Bulow. “Setelah bangunan ini selesai dibangun, seluruh masyarakat Lamelera akan berkumpul untuk bertukar pikiran, berbagi ide dan berdiskusi bagaimana membangun kehidupan yang lebih baik, belajar secara mendalam tentang adat istiadat dan hidup berdampingan dengan alam,” kata Bulo. Tujuan dibuatnya ruang kolaboratif ini adalah untuk mempromosikan pariwisata di Lamelera, dan masyarakat dapat menerapkan keberlanjutan melalui energi baru dan terbarukan (REE). Panduan Sekolah Adat Lamelera, Modul 7 (Tujuh) diterbitkan untuk mencapai tujuan tersebut. Badan Pengembangan Masyarakat Lembata (BARAKAT) dan Dinas Pendidikan Lembata. Modul ini mencakup geografi, sejarah, tradisi, budaya, masakan dan sastra Lev Lamelera. Selain itu, terdapat material pemanfaatan energi baru terbarukan, pemanfaatan potensi alam lingkungan. Co-working space yang akan digulirkan, menyasar sekolah menengah pertama (SMP) terlebih dahulu, baru kemudian sekolah dasar (SD). ) dan guru kurikulum sekolah menengah atas (SMA) akan melatih guru muatan lokal (muloks) masing-masing sekolah untuk memfasilitasi ruang kolaboratif. Guru kurikulum kemudian terus mengunjungi guru muck seminggu sekali untuk memastikan apakah dia bekerja sesuai kurikulum atau tidak. Selain co-working space, pemberdayaan masyarakat juga dilakukan melalui pengajaran cara mendaur ulang sisa kain tenun menjadi produk yang hemat biaya. . Barang-barang berharga seperti tas, topi, sandal, dompet, jepit rambut, manik-manik dan kalung akan dilatih pemasaran produk dan pengemasannya agar lebih menarik di kemudian hari. Kolaborasi adalah kunci untuk mengembangkan kemampuan Lamelera, kata Andy Noya. . Selain itu, masyarakat setempat terbuka menerima ajakan kerja sama. “Pertamina dan BenihBaik telah mengambil langkah baik bersama-sama untuk mengembangkan kapasitas di Lamalera dan hal ini disambut baik oleh masyarakat,” jelas Andy. “Kemudian, jika program ini berhasil dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, saya yakin akan banyak negara yang tertarik untuk mengikuti program pemberdayaan ini. Dengan kerja sama dan kolaborasi, saya yakin kita bisa meningkatkan kualitas masyarakat. program. kehidupan masyarakat,” tambah Andy. Kerjasama Pembangunan sekolah tradisional di ruangan lain disambut baik oleh Gasp Dill, presiden Institut Tradisional Lamalera dan St. Arnoldus Guna Koten, Pastor Paroki Peter Paulius Lamalera, PR. Mari kita buat rencana. Lalamela. Nilai-nilai tradisional”, kata P. Gaspas. Kami mengapresiasi niat dan upaya Pertamina dan BenihBaik.com melalui ruang kolaborasi tersebut. “Karena itu perlu agar kisah Lamelera tidak berakhir, tidak hanya menjadi cerita masa lalu,” pungkas Romo Noldi. Ditargetkan Jadi Kilang Terbesar RI, Pertamina Dorong Perluasan RDMP Balikpapan Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), mengaku pihaknya saat ini fokus menyelesaikan Master Plan Pengembangan Kilang (RDMP) Balikpapan. dianrakyat.co.id.co.id 2024 4 April
Read Time:2 Minute, 32 Second