0 0
Read Time:2 Minute, 27 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Apakah Anda terjaga di malam hari karena pekerjaan atau sekadar ingin menonton serial favorit? Jika iya, mungkin ini saatnya untuk lebih berhati-hati. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa begadang dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk meningkatkan kadar kolesterol.

Begadang seringkali menjadi hal yang sulit, terutama bagi orang-orang dengan jadwal sibuk. Namun, tahukah Anda kalau kurang tidur mempengaruhi metabolisme tubuh? Salah satunya adalah peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol tinggi bisa menjadi risiko serius bagi kesehatan jantung.

Selain itu, begadang juga dapat menyebabkan perubahan hormonal yang memengaruhi nafsu makan dan pilihan makanan. Jika sudah larut malam, tubuh Anda lapar dan sangat membutuhkan makanan berlemak dan bergula.

Yuk simak lebih dekat dampak begadang terhadap kolesterol tubuh yang dihimpun dianrakyat.co.id dari berbagai sumber, Selasa (20/8/2024).

Kolesterol merupakan zat lemak dalam darah dan sangat penting untuk fungsi tubuh. Namun kadar kolesterol yang tinggi, terutama kolesterol jahat (LDL), dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, serta dapat memicu terbentuknya plak di arteri. Kolesterol baik (HDL) membantu menghilangkan LDL dari darah, namun bila keseimbangan ini terganggu, masalah kesehatan bisa terjadi.

Studi menunjukkan bahwa kurang tidur mempengaruhi metabolisme lipid, yang meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Saat Anda begadang, tubuh Anda mengalami stres dan perubahan hormonal yang meningkatkan produksi kolesterol di hati.

Selain itu, begadang seringkali dibarengi dengan gizi buruk. Saat Anda terbangun di malam hari, tubuh Anda mencari makanan sebagai sumber energi. Sayangnya, pilihan makanan yang tersedia seringkali berupa camilan berlemak dan manis yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam jangka panjang.

Begadang atau kurang tidur mengganggu keseimbangan hormon pengatur nafsu makan, terutama ghrelin dan leptin. Ghrelin, yang dikenal sebagai hormon “lapar”, meningkat ketika Anda kurang tidur, sedangkan hormon kenyang leptin menurun.

Ketidakseimbangan ini menyebabkan nafsu makan meningkat dan keinginan untuk makan lebih banyak, seringkali memilih makanan tinggi lemak dan gula. Selain itu, produksi hormon stres kortisol juga terhambat sehingga dapat meningkatkan keinginan makan sebagai respons terhadap stres dan mendorong konsumsi makanan berkalori tinggi.

Kurang tidur juga mempengaruhi metabolisme dan pengaturan gula darah, yang seringkali menyebabkan gizi buruk. Terganggunya ritme sirkadian tubuh akibat begadang menimbulkan keinginan untuk makan malam, memengaruhi pilihan makanan, dan seringkali meningkatkan kecenderungan mengonsumsi makanan malam hari. 

Untuk mengatasi masalah kolesterol larut malam, Anda bisa melakukan beberapa langkah:

1. Pertama-tama, usahakan tidur yang cukup setiap harinya, yaitu 7-8 jam. Tidur yang cukup membantu tubuh mengatur metabolisme dan hormon dengan lebih baik.

2. Kedua, perhatikan jadwal makan, terutama jika Anda tidur larut malam. Pilihlah camilan sehat seperti buah-buahan atau kacang-kacangan daripada makanan tinggi lemak dan gula. Selain itu, olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

Lantas apakah begadang menyebabkan kolesterol tinggi? Jawabannya iya, begadang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah melalui beberapa mekanisme, antara lain perubahan metabolisme lipid dan hormon nafsu makan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola tidur yang baik dan menghindari kebiasaan makan larut malam yang tidak sehat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D