0 0
Read Time:1 Minute, 46 Second

JAKARTA – Harga minyak mentah Indonesia diperkirakan akan naik hingga $100 per barel akibat memanasnya perang antara Iran dan Israel. Namun, pemerintah menjamin harga bahan bakar di dalam negeri tidak akan berubah, yang tentunya akan menyebabkan subsidi energi berbayar semakin meningkat.

Direktur Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan kenaikan ICP tentu akan berdampak pada anggaran subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak dan elpiji 3kg. Sebab, kenaikan ICP lebih tinggi dibandingkan asumsi makroekonomi yang tersaji dalam APBN 2024 sebesar US$82 per barel.

Tutuka mengatakan jika ICP sesuai rencana yakni. USD 100 per barel dengan tarif Rp 15.900, maka subsidi dan kompensasi BBM akan meningkat menjadi Rp 250 triliun dari asumsi sebelumnya yang saya lihat di APBN 2024 sebesar Rp 161 triliun. . Jadi untuk LPG Rp 106 triliun berdasarkan APBN 2024 sebesar Rp 83,3 triliun

“Nah, totalnya tentu besar sekali, kalau digabung bisa sampai Rp 213 triliun, total subsidi kompensasi baik BBM maupun LPG. Jadi kalau (ICP) naik sampai USD 110, ini jumlahnya akan jauh lebih besar, mungkin sekitar $350 miliar di masa depan,” jelas Tutuka.

Dia menambahkan bahwa baru-baru ini, ICP menunjukkan tren kenaikan sekitar $5 per barel setiap bulan bahkan sebelum eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

Jadi kurang lebih gambaran detailnya, setiap kenaikan ICP sebesar US$5 per barel setiap bulannya, dampak terbesar pertama adalah pada subsidi LPG yang akan meningkat sekitar US$5 triliun. Kemudian terbesar kedua dengan kenaikan ICP. UD5 nanti subsidi solar naik “Rp 6,42 miliar. Jadi ini dua kenaikan terbesarnya,” jelas Tutuka.

Ia juga menambahkan, jika ICP naik sebesar US$1 per barel, maka akan berdampak pada peningkatan pendapatan nasional bukan pajak (PNBP) sekitar Rp 1,8 triliun. Namun kenaikan PNBP ini tentunya dibarengi dengan peningkatan subsidi energi sebesar Rp1,78 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp5,3 triliun.

Jadi sebelum kenaikan nilai tukar, setiap Rp100 per dolar akan menyebabkan kenaikan PNBP sebesar Rp1,8 triliun, tetapi kenaikan subsidi energi sekitar Rp1,2 triliun dan offset sebesar Rp3,9 triliun, imbuhnya.

“Jadi dari sini kita lihat (bahwa) ada kenaikan PNBP, tapi subsidi dan manfaatnya yang paling besar,” tutup Tutuka.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D