0 0
Read Time:2 Minute, 32 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Magnum Indonesia mengomentari peluncuran produk Magnum di Inggris dan Irlandia. Penarikan ini disebabkan oleh kekhawatiran bahwa es krim tersebut mengandung bagian plastik dan logam.

Aliqa Slendaras, Marketing Lead Magnum Indonesia, mengatakan penarikan kembali produk Magnum di Inggris dan Irlandia baru-baru ini hanya diperuntukkan bagi produk buatan Inggris dan Irlandia dan dalam jumlah terbatas.

“Keamanan produk menjadi prioritas utama kami,” ujarnya, Selasa (23/04/2024).

Aliqa juga mencatat, tidak semua produk Magnum yang resmi dijual dan didistribusikan di Indonesia diproduksi di Inggris dan/atau Irlandia.

Perlu diketahui bahwa seluruh produk Magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia tidak diproduksi di Inggris dan/atau Irlandia sehingga aman untuk dikonsumsi. Produk Magnum yang dijual di Indonesia diproduksi dengan standar tertinggi, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan telah tersertifikasi oleh “lembaga terkait, termasuk Pangan – mendapat persetujuan penuh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” jelasnya.

Ia juga berharap melalui klarifikasi BPOM RI dan pihak terkait, kekhawatiran konsumen terhadap keamanan produk, serta kepercayaan terhadap produk yang memiliki standar ketat dan aman dikonsumsi di Indonesia dapat teratasi.

Menyusul peluncuran Growth Action Plan (GAP) pada pertengahan tahun 2023, Unilever PLC telah mengumumkan langkah-langkah strategis untuk mempercepat penerapan GAP dengan melakukan demerger unit bisnis es krimnya.

Diperkirakan terdapat sekitar 7.500 karyawan di seluruh dunia, atau sekitar 5% dari seluruh karyawan di 190 pasar di seluruh dunia. Manajemen global Unilever percaya bahwa perusahaan harus lebih fokus pada portofolio inti dengan potensi bisnis yang menarik dan model bisnis yang saling melengkapi.

Setelah pemisahan ini, Unilever akan menjadi perusahaan yang lebih taktis dan fokus mengelola empat grup bisnis di bidang kecantikan dan kebugaran, perawatan pribadi, perawatan rumah, dan nutrisi untuk mendorong pertumbuhan di masa depan.

Pemisahan unit bisnis es krim akan membantu manajemen Unilever untuk bekerja lebih baik dengan dampak yang lebih besar, yaitu mempercepat implementasi Growth Action Plan (GAP) yang bertujuan untuk memastikan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dan kuat, meningkatkan produktivitas dan kepraktisan. dan budaya peningkatan kinerja Unilever.

Manajemen Unilever Global percaya bahwa potensi pertumbuhan es krim di masa depan akan lebih baik diwujudkan jika dikelola secara terpisah. Mengingat es krim ini memiliki ciri khas dibandingkan dengan bisnis operasi Unilever lainnya.

 

Pemisahan unit bisnis ini akan membawa keuntungan bagi unit bisnis es krim Unilever sebagai pemain besar dan penting di tingkat bisnis es krim global, beroperasi dalam kategori yang sangat menjanjikan dan bersama-sama menghasilkan penjualan sebesar €7,9 miliar pada tahun 2023. Merek lain dalam portofolio es krim Unilever.

Pengamat ekonomi Realino Yudianto menilai keputusan strategis Unilever di tingkat global sangat rasional dan dapat memberikan dampak positif bagi anak perusahaannya, termasuk Indonesia, serta menjadi angin segar untuk memperkuat landasan bisnis dan membuka banyak peluang tidak hanya secara global. tingkat, tetapi di Indonesia dengan basis pelanggan yang luas.

“Divestasi bisnis es krim dan peluncuran program produktivitas besar-besaran yang dilakukan Unilever merupakan langkah strategis yang cerdas untuk mengoptimalkan portofolio perusahaan dan meningkatkan efisiensi operasional,” ujarnya seperti dikutip, Kamis (21/03/2024).

“Langkah ini dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan berkelanjutan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan,” lanjut Renault.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D