0 0
Read Time:2 Minute, 46 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Kepala Ekonom Mirai Asset Ruli Arya Wisnubroto memperkirakan peristiwa ekonomi dan geopolitik global akan berdampak lebih besar terhadap pergerakan pasar modal Indonesia dibandingkan hasil pemilu tahun 2024 dan tahun 2025 merupakan indikator pasar IHSG kita dan rupiah akan menjadi bunga. rate di AS akan sangat terdampak jika berhasil,” kata Ruli Arya Wisnubrato dari Antara, Rabu (21/2/2024).

Ia mengatakan, selain suku bunga Bank Sentral AS, kondisi makroekonomi Indonesia juga akan sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan perkiraan perlambatan ekonomi negara-negara maju.

Ia mencatat, kondisi perekonomian global juga cenderung menurunkan harga komoditas sehingga berdampak pada neraca perdagangan Indonesia.

Selain itu, Rulli mengatakan situasi geopolitik dunia yang semakin memanas dan banyaknya kekuatan ekonomi dunia yang juga akan menyelenggarakan pemilu tahun ini dapat menambah ketidakpastian perekonomian global.

Menurut dia, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 dan 2025 akan lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan 20 tahun terakhir sebelum pandemi.

“Jadi kalau rata-rata 20 tahun terakhir sebelum pandemi 3,5-4 persen, maka dua tahun ke depan akan meningkat menjadi 3,1 persen,” ujarnya.

Roberts Hardy, kepala penelitian Mira Asset, mengatakan pasca pemilu, fundamental ekuitas domestik kembali mengkhawatirkan investor.

Ia mengatakan, meski IHSG sempat menguat dua hari pasca pemilu, namun terkoreksi pada hari kelima pemilu akibat reaksi pasar terhadap rapat Dewan Pengurus (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dimulai hari ini. .

“Dengan ketidakpastian seputar pemilu (karena hasil pemilu akan cepat terlihat), investor, terutama investor asing, kembali ke fundamental saham,” katanya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pasar saham Indonesia per 16 Februari 2024 masih menunjukkan penguatan di tengah perlambatan perekonomian global.

Inarno Jajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Pertukaran Korban OJK menjelaskan hal tersebut tercermin dari penguatan IHSG sebesar 0,86 persen ytd menjadi 7.335,55 dan net buy Rp 20,05 triliun ytd. Pada 5 Januari 2024, IHSG mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di 7.403,08.

“Beberapa sektor di IHSG masih menguat pada Februari 2024 (per 16 Februari 2024), antara lain sektor kesehatan dan sektor konsumen kebutuhan pokok,” kata Inarno dalam jumpa pers Rapat Tahunan Industri Jasa Keuangan OJK 2024, Selasa (20). / 2 /2024).

Selain itu, Inarno, dari sisi pertumbuhan, per 16 Februari 2024 nilai kapitalisasi pasar saham tercatat sebesar Rp 11,603 triliun atau YTD, turun tipis 0,61 persen. Pada 4 Januari 2024, kapitalisasi pasar mencapai puncak kapitalisasi pasar sebesar Rp 11.810 triliun. Dari sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi di pasar saham per 16 Februari 2024 tercatat sebesar Rp 10,66 triliun ytd.

 

Sementara di pasar obligasi, ICBI Bond Market Index naik 0,60 persen menjadi 376,87 pada 16 Februari 2024. Secara year-to-date (13 Februari 2024), imbal hasil SBN seluruh tenor meningkat rata-rata 4,73 bps dengan penjualan bersih nonresiden sebesar Rp3,30 triliun ytd.

“Untuk pasar obligasi korporasi, investor nonresiden juga mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,59 triliun ytd,” ujarnya.

Kemudian, pada industri manajemen investasi, per 15 Februari 2024, nilai aset kelolaan (AUM) manajemen investasi tercatat sebesar Rp800,30 triliun (menurun 2,96 persen), sedangkan nilai aset bersih (NAV) reksa dana tercatat pembelian bersih Rp 5,29 triliun, turun 4,82 persen menjadi Rp 477,28 triliun.

Menariknya, menurut Inarno, antusiasme penggalangan dana di pasar modal masih tinggi, dengan terdaftarnya 11 emiten baru per 16 Februari 2024 dengan nilai penawaran umum Rp 12,34 triliun.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D