0 0
Read Time:1 Minute, 27 Second

BEIJING – Sebuah perusahaan telekomunikasi asal China dikabarkan sedang mengembangkan jaringan kabel serat optik bawah air.

Proyek senilai 500 juta USD ini diperkirakan akan menghubungkan Asia, Timur Tengah, dan Eropa, didukung Amerika Serikat (AS) dengan proyek serupa.

Menurut 4 sumber informasi terkait perjanjian tersebut, rencana pengembangan jaringan internet Bern merupakan tanda yang menunjukkan bahwa perang teknologi antara China dan Amerika Serikat memang merupakan ancaman yang menghancurkan struktur internet.

Tiga perusahaan besar China Telecom (China Telecom), China Mobile Ltd dan China United Network Communications Group Co Ltd (China Unicom) sedang membangun peta jaringan kabel bawah laut tercanggih dan ekstensif di dunia, kata sumber.

Jaringan kabel, yang disebut Eropa-Timur Tengah-Asia (EMA), mengusulkan untuk menghubungkan Hong Kong dengan provinsi Hainan di Tiongkok sebelum menjangkau Singapura, Pakistan, Arab Saudi, Mesir, dan Prancis.

Sumber tersebut meminta Reuters untuk tidak menyebutkan namanya, mengingat keempatnya tidak berwenang membahas potensi transaksi rahasia.

Lebih detailnya, ia mengungkapkan bahwa kabel serat optik bawah laut tersebut akan diproduksi dan dipasang oleh HMN Technologies Co Ltd Tiongkok – sebuah perusahaan kabel yang berkembang pesat yang sebelumnya dimiliki oleh raksasa telekomunikasi Tiongkok Huawei Technologies Co Ltd.

“HMN Tech, yang mayoritas dimiliki oleh Hengtong Optic-Electric Co Ltd yang berbasis di Shanghai, menerima subsidi dari pemerintah Tiongkok untuk membangun kabel tersebut,”

Namun, saat proyek senilai 500 juta dolar AS itu dikonfirmasi, China Mobile, China Telecom, China Unicom, HMN Tech, dan Hengtong tidak memberikan balasan apa pun.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters: “Selalu mendorong bagi Tiongkok untuk memiliki perusahaan yang melakukan investasi dan kerja sama di luar negeri.” Pernyataan ini tidak mengacu pada Program Kabel Internet EMA.

Di sisi lain, berita mengenai proyek konstruksi kabel muncul setelah laporan Reuters bulan lalu meningkatkan kekhawatiran pemerintah AS terhadap penyadapan Internet Tiongkok.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D