0 0
Read Time:1 Minute, 53 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif yang terjadi akibat proses penuaan sistem saraf di otak, ketika dopamin menurun hingga 30 persen. Namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia seseorang, sistem saraf pun semakin menua dan dapat terjadi mulai usia 50, 40, bahkan 30 tahun.

Ahli saraf RS Siloam Lippo Village Tangerang, dr Rocksy Fransisca V SitmeanG, mengutip Ted Dawson, direktur John Hopkins Institute of Cellular Engineering, secara teoritis menjelaskan bahwa 15% penyakit Parkinson dipengaruhi oleh faktor genetik. “Namun dengan semakin berkembangnya pemahaman medis mengenai pengaruh genetika pada penyakit Parkinson, genetika dapat menjadi faktor yang bisa menurunkan penyakit Parkinson,” ujar Dr. Rocksy baru-baru ini.

Gejala, pengobatan dan gaya hidup

Menurut dr Rocksy, gejala Penyakit Parkinson yang disingkat TRAP adalah tremor, kaku, akinesia (gerakan lebih lambat) dan ketidakstabilan postural (postural instability). Ada pula gejala non motorik seperti sulit tidur, gangguan penciuman, gangguan buang air besar, dan kesulitan menelan.

Jika Anda menderita penyakit parkinson, segera hubungi dokter spesialis saraf untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemberian obat yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Penderita parkinson memerlukan olahraga teratur untuk melatih pergerakan ototnya agar tidak mengalami kekakuan.

“Parkinson merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah, namun kita dapat mengurangi risiko seseorang menderita penyakit Parkinson dengan memperbaiki gaya hidup kita,” kata Dr Rocksy.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, mengonsumsi makanan bergizi, cukup air mineral, buah-buahan dan sayur-sayuran (tanpa pestisida) serta lingkungan yang bersih dapat menurunkan penyakit parkinson. Tingkat stres juga mempengaruhi seseorang dengan penyakit Parkinson. Oleh karena itu, perlu untuk tetap mengendalikan emosi dan menghindari hal-hal yang menambah stres.

Jenis pengobatan

Ada tiga jenis pengobatan yang bisa dilakukan pada pasien Parkinson, yaitu melalui pengobatan, terapi fisik, dan teknik bedah. Pengobatan adalah cara utama untuk mengobati penyakit Parkinson. Dokter dapat meresepkan berbagai obat yang dirancang untuk mengendalikan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Fisioterapi adalah bagian penting dari manajemen Parkinson. Seorang ahli terapi fisik akan bekerja dengan pasien untuk mengembangkan program latihan khusus untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan dan koordinasi gerakan. Latihan postur dan keseimbangan dapat membantu pasien meningkatkan mobilitas dan mengurangi risiko terjatuh.

Ada juga prosedur bedah stimulasi otak dalam (DBS) untuk mengurangi gejala Parkinson yang tidak dapat dikendalikan oleh obat-obatan. Prosesnya melibatkan memasukkan elektroda tipis ke area otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan.

Obat-obatan bisa…

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D