0
0
Jakarta – Kapolres Metro Jakarta Selatan Ade Ari Syam Indradi mengatakan tawuran antar kelompok pemuda dan pelajar di wilayah hukum Jakarta Selatan sudah tidak bisa ditoleransi lagi.
Ade menegaskan, pelajar yang memiliki senjata tajam (sajjam) akan dipenjara.
“Kami menerapkan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 10 hingga 12 tahun penjara,” ujarnya dalam rilis perkara di Mapolres Jakarta Selatan, Senin, 11 September 2023.
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan menghadapi dan menangkap puluhan tersangka dalam tujuh perkelahian yang terjadi dalam tiga hari terakhir di kawasan Jakarta Selatan.
Kompol Ari Syam Indradi mengatakan, pihaknya telah mengamankan puluhan senjata tajam (sajjam) saat terjadi perkelahian, salah satunya busur dan anak panah yang digunakan pelaku dalam operasinya.
Ade Ari menjelaskan, ketujuh peristiwa tawuran tersebut direncanakan oleh pelaku kejahatan dengan janji-janji di media sosial. Penjahat menentukan waktu dan tempat pertarungan. 32 siswa ditangkap karena perkelahian tersebut
Ade mengatakan, pihaknya telah menangkap 38 orang, 32 di antaranya merupakan pelajar SMP, SMA, dan SMK, dalam tujuh kasus tawuran yang terjadi dalam tiga hari terakhir di kawasan Jakarta Selatan.
“32 orang itu adalah anak-anak. Dalam hal ini adalah anak-anak di bawah 18 tahun. Jadi usia termuda yang kami amankan adalah 16 tahun,” ujarnya.
Tujuh lokasi tawuran di Jaksel yang terganggu adalah: Jalan Bukit Duri, Tebet, Jaksel Dekat Pizza Hut Bukit Duri, Jaksel Jalan Pal Batu Raya, Tebet, Kembang Kalibata Jaksel, Pankoran, Jaksel Jalan Lebak Bulus II , Silandak , Jakarta Selatan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan Jalan Jagakarsa Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan Baca artikel edukasi menarik lainnya di tautan ini. Polisi menangkap 42 remaja yang diduga ingin berkelahi di Duri Kepa, menyita anak panah. Polisi juga menyita sejumlah senjata tikam dari para remaja tersebut. dianrakyat.co.id.co.id 13 Agustus 2024
