0 0
Read Time:6 Minute, 54 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Bumi dengan segala kekuatan dan misterinya berulang kali mengingatkan manusia akan keagungan alam melalui berbagai fenomena geologi yang dahsyat. Gempa bumi mungkin merupakan fenomena yang paling menakutkan dan merusak Sepanjang sejarah manusia, gempa bumi telah membentuk bentang alam, menghancurkan peradaban, dan mengubah jalannya sejarah.

Pada tanggal 22 Mei 1960, terjadi gempa bumi terkuat di dunia yang tercatat dalam sejarah modern, mencapai 9,5 skala magnitudo momen (Mw). Gempa Valdivia di Chile mengguncang bumi dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Episentrum gempa terletak di zona subduksi lempeng tektonik Nazca di bawah lempeng Amerika Selatan.

Peristiwa geologis ini tidak hanya menimbulkan kerusakan parah di Chile, tetapi juga menimbulkan tsunami di sepanjang pantai Pasifik, bahkan mencapai Jepang dan Filipina. Dampak gempa terkuat di dunia ini begitu besar hingga mengubah perhitungan kekuatan maksimum gempa secara global.

Empat tahun setelah gempa besar di Chile, pada tanggal 27 Maret 1964, gempa bumi terbesar kedua yang pernah tercatat terjadi di Alaska, AS, berkekuatan 9,2 megawatt. Gempa bumi yang sering disebut sebagai Gempa Besar Alaska atau Gempa Jumat Agung ini menghancurkan infrastruktur di seluruh negara bagian dan memicu tsunami di sepanjang pantai barat Amerika Utara.

Meskipun manusia tidak dapat sepenuhnya mengendalikan atau memprediksi gempa bumi, pemahaman yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa besar ini telah membantu masyarakat global untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi tantangan alam di masa depan. Liputan dari berbagai sumber hingga Kamis (19/9/2024). Di bawah ini adalah daftar beberapa gempa terkuat di dunia yang disusun oleh Com

 

Gempa Valdivia, juga dikenal sebagai gempa besar Chile, adalah gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah umat manusia. Peristiwa itu terjadi pada sore hari tanggal 22 Mei 1960, di pantai Chile, 160 kilometer dari kota Valdivia. Gempa berkekuatan 9,5 skala Richter ini berlangsung selama 10 menit, menjadikannya salah satu gempa terlama yang pernah tercatat.

Kekuatan gempa yang dahsyat menghasilkan tsunami setinggi 25 meter yang menghantam pantai Chili dengan kekuatan dahsyat. Gelombang tsunami melintasi Samudera Pasifik dan menghancurkan Hilo, Hawaii, dan ketinggian air mencapai 10,7 meter. Meski diperkirakan antara 1.000 hingga 6.000 orang meninggal akibat gempa dan tsunami tersebut, namun belum ada catatan akurat mengenai jumlah korban jiwa. Dampak bencana ini begitu besar sehingga kerusakan luar biasa terjadi di sekitar Valdivia dan peristiwa tersebut menjadi simbol alam yang agung. Gempa Besar Alaska tahun 1864

Pada tanggal 27 Maret 1964, yang dikenal sebagai Jumat Agung, wilayah Prince William Sound di Alaska mengalami gempa berkekuatan 9,2 skala Richter, salah satu gempa terbesar dalam sejarah. Gempa tersebut berlangsung selama 4,5 menit dan menimbulkan tsunami dengan ketinggian 8,2 meter. Tsunami menghancurkan desa Seneca, menewaskan 23 dari 68 penduduknya.

Selain tsunami, bencana tersebut memicu tanah longsor bawah laut yang menghancurkan pelabuhan dan dermaga di kota Port Valdez hingga menewaskan 30 orang. Secara keseluruhan, korban jiwa akibat gempa dan tsunami tersebut mencapai 139 orang, dengan rincian 15 orang akibat gempa, 106 orang akibat tsunami Alaska, 5 orang di Oregon, dan 13 orang di California. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luas di seluruh wilayah dan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu gempa bumi paling merusak di Amerika Serikat. 3. Gempa Bumi Sumatra/Tsunami Ase 2004

Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 terjadi di lepas pantai barat Sumatera, Indonesia, gempa bumi terbesar yang pernah tercatat. Gempa tersebut diketahui memicu tsunami dahsyat yang melanda negara-negara Aceh dan Samudera Hindia. Peristiwa sepanjang 1.500 km itu tercatat sebagai sesar terbesar sepanjang sejarah gempa.

Tsunami yang diakibatkannya mencapai ketinggian 30 meter dan merupakan yang paling mematikan sepanjang sejarah. Gempa bumi dirasakan di berbagai negara seperti Myanmar, Thailand, Malaysia dan menyebabkan kerusakan di seluruh wilayah. Gempa tersebut mencatatkan gempa terlama 8,3 hingga 10 menit Total energi yang dilepaskan setara dengan 9.600 gigaton TNT, atau 500 juta kali lebih banyak dibandingkan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Jutaan orang kehilangan nyawa dalam bencana ini dan hal ini berdampak besar pada infrastruktur, perekonomian, dan kehidupan masyarakat di berbagai negara.

Pada 11 Maret 2011, Jepang mengalami bencana alam terparah dalam sejarahnya. Gempa megathrust berkekuatan 9,1 skala Richter di lepas pantai Tokoku menimbulkan gelombang tsunami setinggi 40,5 meter. Tsunami menyapu seluruh negeri dengan kekuatan dahsyat, menghancurkan bandara, jalan raya, jalur kereta api dan meruntuhkan lebih dari 127.290 bangunan. Sebanyak 272.788 bangunan rusak sebagian dan 747.989 bangunan lainnya mengalami kerusakan sedang.

Bencana tersebut menyebabkan kecelakaan nuklir besar di PLTN Fukushima Daiichi yang tergolong kecelakaan Level 7 atau kecelakaan nuklir terparah. Dampak kombinasi gempa bumi, tsunami, dan kecelakaan nuklir sangat besar, dengan total korban tewas sebanyak 15.894 orang, luka-luka 6.152 orang, dan 2.562 orang dilaporkan hilang. Peristiwa ini mempunyai dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang besar terhadap masyarakat Jepang dan merupakan pengingat akan kekuatan alam yang tidak dapat diprediksi. 5. Gempa Semenanjung Kamchatka, Rusia (1952)

Pada tanggal 4 November 1952, pukul 16:58 waktu setempat, gempa bumi dahsyat mengguncang laut Semenanjung Kamchatka di Rusia timur. Gempa tersebut tercatat sebagai bencana alam terparah di wilayah tersebut. Dengan kekuatan seismik yang luar biasa, peristiwa tersebut menimbulkan tsunami besar setinggi 15 meter yang mencapai Kamchatka dan Kepulauan Kuril. Tsunami menyebabkan kerusakan besar tidak hanya di Rusia tetapi juga di banyak tempat seperti Kepulauan Hawaii, Peru, Chile dan Selandia Baru.

Jumlah korban jiwa akibat gempa dan tsunami diperkirakan antara 10.000 hingga 15.000 jiwa, meskipun data akurat sulit diperoleh karena keterbatasan teknologi pada saat itu dalam mencatat bencana besar. Selain korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan alam di sekitar wilayah yang terkena dampak juga sangat besar sehingga menambah beban pemulihan pascabencana. Gempa bumi Chili (2010)

Pada tanggal 27 Februari 2010, gempa bumi dahsyat terjadi di lepas pantai Concepción, Chili. Gempa berkekuatan 8,8 SR mengguncang enam wilayah Chile dan beberapa kota di Argentina dan Peru. Gempa tersebut merupakan yang terkuat dalam sejarah modern dan kekuatannya terasa jauh dari gempa.

Gempa bumi tersebut memicu tsunami yang menghancurkan kota-kota di sepanjang pantai tengah-selatan Chile, termasuk pelabuhan penting Talcahuno. Peringatan tsunami telah disampaikan di 53 negara yang mengindikasikan besarnya ancaman. Meskipun ada upaya bantuan, 525 orang dilaporkan tewas, 25 orang hilang, dan sekitar 9% penduduk Chile kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi juga berdampak pada infrastruktur publik, komunikasi dan perekonomian negara tersebut, serta mempunyai dampak jangka panjang terhadap jumlah penduduk.

 

Pada tahun 1906, gempa bumi besar berkekuatan 8,8 skala Richter melanda perbatasan Ekuador dan Kolombia. Gempa bumi tersebut disebabkan oleh tumbukan Lempeng Amerika Selatan dengan Lempeng Nazca dan dirasakan hingga wilayah berbeda di kedua negara.

Dampak gempa cukup besar, menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur di wilayah yang terkena dampak. Longsor di berbagai tempat juga memperburuk situasi sehingga menghalangi jalur evakuasi. Meskipun korban jiwa belum terkonfirmasi, sekitar 1.000 orang diyakini tewas. Selain itu, banyak korban luka-luka dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Mengingat besarnya kerusakan yang terjadi, gempa bumi ini meninggalkan bekas yang mendalam di wilayah tersebut. 8. Gempa Assam-Tibet (1950)

Pada tanggal 15 Agustus 1950, pukul 19.39, gempa bumi besar terjadi di kawasan Perbukitan Mismi di Himalaya, Republik Rakyat Tiongkok, Assam dan Tibet, India. Gempa berkekuatan 8,7 skala Richter ini merupakan gempa strike-slip terkuat sepanjang sejarah dan menyamai gempa Sumatera tahun 2012.

Gempa tersebut menarik perhatian dunia karena suara keras yang dihasilkan akibat tumbukan benua. Dampak gempa sangat tragis, terutama di Assam dan Tibet, dimana banyak bangunan runtuh dan banyak orang kehilangan nyawa. Total korban tewas mencapai 4.800, dengan 1.526 di Assam dan 3.300 di Tibet. Gempa bumi merupakan bencana besar yang memakan banyak korban jiwa dan menimbulkan kerusakan parah di kedua wilayah tersebut. 9. Gempa Samudera Hindia/Gempa Sumatera (2012)

Pada tanggal 11 April 2012, gempa besar lainnya berkekuatan 8,6 terjadi di Aceh, Indonesia. Gempa bumi di Samudera Hindia memicu ancaman tsunami skala besar pada tahun 2004. Pemerintah setempat segera mengeluarkan peringatan tsunami, namun peringatan tersebut dibatalkan karena gempa tersebut tidak memicu tsunami besar.

Meski tidak menimbulkan tsunami yang signifikan, namun bencana tersebut menimbulkan kerusakan yang cukup besar Tsunami kecil dengan tinggi berkisar antara 10 cm hingga 0,8 m tercatat terjadi di berbagai wilayah pesisir, namun tidak menimbulkan kerusakan serius. Gempa tersebut menewaskan 10 orang, sebagian besar meninggal karena serangan jantung dan serangan panik. Meski tidak separah gempa dan tsunami tahun 2004, peristiwa tersebut menjadi pengingat akan potensi gempa besar di wilayah tersebut dan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D