0 0
Read Time:2 Minute, 10 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Wabah flu burung yang menyebar ke banyak negara membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) meningkatkan pengawasan. Pasalnya, ada juga kasus flu burung yang menular ke manusia.

Achmad Farchanny Tri Adryanto, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, mengatakan pihaknya kini meningkatkan pengawasan di pintu masuk Tanah Air.

Setidaknya ada enam langkah yang dilakukan untuk meningkatkan surveilans di pintu masuk gejala flu burung di Tanah Air, antara lain: Peningkatan surveilans di PPLN.

Pertama, peningkatan pengawasan terhadap pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan pelaku perjalanan dalam negeri dari negara atau wilayah yang melaporkan kasus flu burung.

Penumpang diperiksa di pelabuhan, bandara, dan stasiun transportasi darat bagian barat. Pengawasan terhadap pelaku perjalanan dengan gejala ILI

Kedua, meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan terutama di wilayah/tempat yang terdeteksi adanya kasus flu burung pada manusia.

Serta mereka yang mengalami gejala mirip influenza (ILI) dan mereka yang berisiko terpapar unggas atau produk unggas. Serta mengambil sampel lumpur sesuai pedoman yang berlaku saat ini, kata Farchanny mengutip Sehatnegeriku, Sabtu (22/06). /2024). Peningkatan surveilans ILI

Ketiga, Indonesia juga meningkatkan pelaksanaan surveilans ILI di lokasi sentinel UPT Karantina Kesehatan ke-14. Dan mengumpulkan sampel Penumpang Asing (PPLN) sesuai pedoman yang berlaku.

Keempat, koordinasi dengan dinas kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit rujukan setempat.

Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan penanganan penyakit flu burung pada manusia, termasuk rujukan sampel ke laboratorium kesehatan masyarakat daerah dan laboratorium rujukan nasional, khususnya Pusat Biologi Kesehatan.

Kelima, melakukan screening dan penanganan kasus jika pelaku perjalanan ditemukan memiliki gejala ILI, sesuai pedoman yang berlaku. Koordinasi Antarsektoral

Keenam, sosialisasi dan koordinasi dengan seluruh lintas disiplin ilmu di lingkungan kerja Pusat Karantina Kesehatan.

Selain itu, Farchanny mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Higienis (PHBS) sebagai upaya menghindari penularan flu burung ke manusia.

Bagi yang sering bersentuhan dengan burung, ia menganjurkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah memegang burung.

“Jangan mengkonsumsi unggas atau mamalia yang sakit, gunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai jika bersentuhan dengan unggas atau mamalia yang sakit atau mati mendadak,” saran Farchanny.

“Kemudian beri tahu dinas peternakan setempat jika ada kematian burung atau mamalia secara tiba-tiba dan dalam jumlah besar di daerah tersebut.”

Flu burung dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit atau hewan lain yang sakit atau produk unggas yang terinfeksi H5N.

Penularan ke lingkungan, pasar, kandang unggas, kebun atau peralatan yang terkontaminasi virus dapat berasal dari kotoran unggas yang terjangkit penyakit avian influenza (H5N1).

Penularan juga bisa terjadi melalui makanan yang merupakan produk unggas. Juga mengonsumsi produk unggas mentah atau setengah matang. Terutama di wilayah yang hewan atau manusianya diduga atau dipastikan terjangkit H5N1.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D