JAKARTA – Seperti kita ketahui, gaya berbicara dalam gaya bahasa ada banyak jenisnya, salah satunya adalah sarkasme. Simak ulasan di bawah ini untuk pemahaman yang lebih baik tentang mockup.
Memahami kiasan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sarkasme merujuk pada kata-kata kasar yang melukai perasaan seseorang. Kata ironi pada dasarnya adalah Ironis atau Ironis.
Baca juga: Pengertian dan 50 Contoh Berbicara dalam Bahasa Indonesia
Sarkasme adalah salah satu bentuk ujaran yang mengejek orang lain dan bertujuan untuk menyampaikan kepada orang tersebut apa yang kita ucapkan, meskipun pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Biasanya orang melontarkan lelucon dalam kalimat atau ungkapan yang bernada sarkastik atau kasar, dan dengan maksud untuk mengolok-olok orang lain.
Ciri-ciri kata ironis
1. Kalimat tersebut mengandung ironi atau metafora.
2. Niat menghina orang lain.
3. Dinyatakan dengan nada keras atau kosong.
4. Berkomunikasi langsung dengan orang lain.
Baca Juga: 28 Kata Menggunakan Figur Metafora untuk Membuat Kalimat Teks Lebih Bermakna
Contoh gambar kata kata satir
1. Suaramu bagus dan merdu, namun akan lebih baik jika kamu berhenti sekarang.
2. Oh, kamu fokus sekali, kamu seperti berada di duniamu sendiri.
3. Ruangan ini wangi sekali, menurutku aku harus menambahkan parfum.
4. Akhirnya pekerjaan saya selesai dan saatnya saya membantu pekerjaan anda.
5. Kamu jenius sekali, aku masih belum mengerti maksudmu.
6. Wah, caramu memimpin diskusi membuat semua orang bingung.
7. Masakanmu enak sekali, aku ingin memakannya besok.
8. Hebatnya, kamu sudah tahu kamu salah, tapi kamu terus maju.
9. Rapormu sangat berwarna, biru, hitam dan merah.
10. Hari ini sangat sibuk, apakah kamu membereskan tempat tidurmu?
11. Pakaian Anda sempurna untuk makan malam malam ini, terlihat kasual dan nyaman.
12. Wah, kamu datang pagi sekali, kamu hanya datang terlambat 2 jam.
13. Menurut saya Anda sangat cerdas dalam tes ini, dan skor Anda berbentuk telur bulat.
14. Hanya kamu yang membuat kami heran dan bodoh, bukan kaget tapi khawatir.
15. Pasti Anda sudah menyiapkan banyak alasan atas kesalahan ini.
16. Gaya intervensi saya benar-benar layak mendapat perhatian.
17. Wah, lihat siapa yang muncul di akhir acara.
18. Terima kasih atas solusinya, sekarang kita punya masalah baru.
19. Kalau ada lomba tidur seharian, saya pasti menang.
20. Wow, kamu berusaha keras membuang waktumu yang berharga.
21. Sepertinya kamu memerlukan kaca pembesar untuk melihat papan ini.
22. Tulisan tangan Anda sangat bagus, tapi pekerjaan rumah Anda bisa lebih baik.
23. Jika ingin meminjam buku, pergilah ke perpustakaan, bukan ke rumah saya.
24. Betapa cemerlang dan robotnya tarian tradisional Anda.
25. Rasanya seperti maraton dan orang-orang berlarian seperti ular.
26. Aku merasa seperti meledak setiap kali melihatmu.
27. Oh, aku lupa kamu selalu benar dalam segala hal.
28. Saya tidak keberatan jika saya berbicara dengan Anda sepanjang waktu.
29. Saya melihat Anda sangat sibuk sejak pagi sehingga Anda terus melihat ponsel Anda sepanjang hari.
30. Wah, cara kerjamu terlalu cepat untuk menghasilkan apa pun.
31. Oh maaf, kami semua lupa bahwa kami harus mengikuti keinginan Anda berdasarkan suasana hati Anda hari ini.
32. Senang rasanya memberi saya pekerjaan rumah sambil membersihkan meja.
33. Menjadi dirimu selalu melelahkan.
34. Wah, kamu pintar, kamu pintar dalam memecahkan fakta.
35. Saya lupa bagaimana rasanya bekerja dengan Anda di tim saya.
36. Terima kasih, sekarang masalahnya lebih rumit.
37. Tentu saja, tentu saja aku membutuhkanmu, diamlah.
38. Jadi, apa hasil imajinasi brilianmu?
39. Anda memang ahli, ya, pembuat onar.
40. Saya lupa bahwa Anda adalah orang berbakat yang mengabaikan saya dan pada saat yang sama berhenti dari pekerjaannya.
41. Ide Anda sangat bagus, kami belum mencapai tujuan.
42. Aku lupa bahwa segala sesuatunya harus tentangmu.
43. Wah, kamu pandai mengubah masalah kecil menjadi drama besar.
44. Berkat ide bagusnya, sekarang kita tidak punya apa-apa.
45. Caramu mengemudi sangat terampil, rasanya seperti naik roller coaster.
46. Saya tidak tahu orang malas bisa berlatih.
47. Jangan khawatir, saya dengan senang hati meminta bantuan di saat-saat terakhir.
48. Ya, selain pekerjaan, Anda bukan orang yang sibuk?
49. Saya ingin bertanya tentang kemampuan Anda untuk menghindari tanggung jawab.
50. Astaga, aku lupa kaulah yang bisa dipercaya.
Berikut adalah contoh makna, ciri, dan gambaran metaforis dari kalimat-kalimat tersebut. Bersikaplah fleksibel berdasarkan waktu dan keadaan. Kami berharap informasi ini dapat membantu Anda menambah pengetahuan Anda tentang statistik Indonesia.
MG/Memori Khosi Kamla