dianrakyat.co.id, Jakarta Membicarakan masalah keuangan dengan anak mungkin terkesan tabu bahkan menakutkan. Namun, para ahli menyarankan agar anak-anak memahami konsep keuangan pada usia 6 tahun, dan penelitian menunjukkan bahwa mereka membentuk kebiasaan keuangan permanen pada usia 7 tahun.
Mempelajari cara mengelola uang dan merencanakan masa depan dapat membantu memastikan kesejahteraan finansial dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (9/3/2024), menurut Alexa Van Tobel, pendiri dan mitra pengelola dana ventura Inspired Capital, orang tua harus mulai mendidik anak mereka tentang literasi keuangan sedini mungkin.
Van Tobel, yang memulai layanan konsultasi keuangan online LearnWest pada tahun 2008 dan menjualnya ke Northwestern Mutual seharga $375 juta, baru-baru ini bekerja sama dengan merek media anak-anak Rebel Girls dalam serial berjudul “Growing Up Strong: Money Matters.”
Buku ini akan dirilis pada tanggal 26 Maret dan mencakup pelajaran keuangan pribadi untuk anak-anak dan panduan bagi orang tua tentang cara berbicara dengan anak-anak mereka tentang uang.
Buku ini khusus untuk anak perempuan — menurut penelitian, anak perempuan kurang percaya diri dalam hal literasi keuangan, namun Wayne Tobel mencatat bahwa “buku ini benar-benar dirancang untuk semua anak.”
Menurut survei tahun 2023 yang dilakukan oleh Dewan Pendidik Keuangan Nasional, kurangnya literasi keuangan dasar dapat menyebabkan kerugian ratusan hingga ribuan dolar bagi anak-anak per tahun.
“Kita bisa memberdayakan generasi berikutnya jika mereka memahami dan mengendalikan uang,” katanya kepada CNBC Make It. Dia menambahkan bahwa kurangnya pelajaran dasar keuangan pribadi di sebagian besar sekolah di Amerika “tidak masuk akal bagi saya”. Nada bicara sangatlah penting
Van Tubel percaya bahwa orang tua harus mendiskusikan uang dengan anak-anak mereka “di muka” sehingga mereka dapat mengembangkan hubungan yang sehat dengan uang. Tunjukkan pada mereka bahwa meskipun uang bisa diperdebatkan, uang bukanlah aspek terpenting dalam hidup.
Uang hanyalah “alat untuk membantu Anda menjalani kehidupan yang Anda inginkan,” menurut Van Tobel. Jika Anda bekerja keras, Anda bisa mendapatkan uang. Jika Anda mengelola uang dengan bijak, Anda dapat memastikan bahwa Anda selalu memiliki cukup uang untuk membeli apa yang Anda butuhkan dan, jika beruntung, inginkan. Kartu kredit bukanlah benda ajaib yang daya belinya tidak terbatas.
“Uang bukan untuk beribadah. Dan tidak boleh diabaikan,” ujarnya. 2. Jadilah pintar
Van Tubel merekomendasikan agar orang tua berbicara kepada anak-anak mereka tentang uang dengan cara yang masuk akal bagi mereka. Hal ini mungkin termasuk mendiskusikan harga produk sehari-hari, seperti mencatat bahwa sebotol air berharga beberapa dolar di kebun binatang tetapi hanya satu atau dua dolar di toko.
“Saat Anda berjalan-jalan di toko dan anak Anda menginginkan sesuatu, ambil barang tersebut [dan] tunjukkan harganya,” kata Van Tubel. “Harganya $29. Ibu tidak punya $29 untuk membelinya saat ini, tapi kita bisa menyimpannya untuk ulang tahunmu.”
Strategi ini mengajarkan anak Anda bahwa harga berbeda-beda. “Apa yang Anda butuhkan atau inginkan tidak bisa diperoleh dengan mudah jika harganya mahal, jadi pertimbangkan harga dan berapa banyak yang bisa Anda belanjakan dengan nyaman.
Penganggaran bisa menjadi topik yang sangat membosankan. Siapa yang ingin menabung untuk masa depan ketika mereka bisa memiliki permen dan mainan sekarang?
Agar anak-anak tetap tertarik untuk menabung dan membuat anggaran, Van Tubel merekomendasikan untuk menjadikannya diskusi yang “menyenangkan dan memberdayakan”. Dalam bukunya, dia menyarankan agar mereka menanyakan apa yang mereka belanjakan dan mendiskusikan berbagai cara untuk mendapatkan dan menghemat uang yang diperlukan untuk membeli barang-barang tersebut.
Buku ini juga memuat pertanyaan, permainan, dan latihan, seperti mendekorasi stoples dengan berbagai ukuran untuk mengumpulkan recehan, yang dapat disimpan dan digunakan oleh anak-anak untuk mendanai tujuan pengeluaran kecil, menengah, dan besar.
Orang dewasa sering menyamakan uang dengan kecemasan karena mereka hanya “fokus pada hal-hal yang tidak mereka miliki,” menurut Van Tobel. “Mencoba membuat anak-anak memiliki momen positif dan memberdayakan seputar uang sejak dini, kami tahu dari data bahwa hal itu dapat mengubah hidup mereka.”