0 0
Read Time:3 Minute, 12 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Makanan manis kerap menjadi pilihan jajanan favorit banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, karena rasanya yang menggoda lidah.

Meski dokter memperingatkan dampak buruk dari terlalu banyak gula, seperti kerusakan gigi, diabetes, dan penyakit jantung, membatasi kebiasaan ngemil makanan manis masih menjadi tantangan.

Keinginan mengonsumsi makanan manis seringkali sulit ditolak. Bagaimana kabarmu? Makanan manis sepertinya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari ngemil, sehingga konsumsi makanan manis kerap dianggap sebagai aktivitas yang tidak bisa dihindari.

Lalu apa sebenarnya yang membuat kita ingin mengonsumsi makanan manis? Berikut beberapa alasannya dikutip Real Simple pada Kamis 25 April 2024.

Saat kita menikmati makanan manis, tubuh melepaskan hormon perasaan senang seperti dopamin, yang membuat kita merasa bahagia, kata Michael Krupain MD MPH, dokter dan penulis buku terlaris What to Eat.

Proses ini mengubah perilaku makan makanan manis menjadi kecanduan karena tubuh belajar bahwa makan makanan manis selalu mengikuti perasaan menyenangkan.

Solusi: Mengganti kebiasaan ini dengan aktivitas lain yang menyenangkan atau mengonsumsi makanan manis yang tidak manis dapat membantu mengubah kebiasaan tersebut.

Alasan lain mengapa Anda selalu mendambakan makanan manis adalah karena rasa lapar.

Shoshana Ungerleider, MD, ahli penyakit dalam dan pembawa acara podcast TED Health dan pendiri End Well, mengatakan, “Penelitian telah menunjukkan bahwa kadar ghrelin meningkat sebagai respons terhadap asupan gula dan dapat berkontribusi pada berkembangnya keinginan mengidam gula.”

Namun, Ungerleider mencatat bahwa meskipun ghrelin mungkin berperan dalam mengatur keinginan makan makanan manis, itu bukanlah satu-satunya faktor yang terlibat.

Solusi: Usahakan untuk menjaga pola makan yang bergizi dan seimbang. Ungerleider merekomendasikan memilih makanan yang mengandung campuran karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat.

“Makanan kaya serat, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayur-sayuran, dapat membantu mengurangi penyerapan gula dalam darah sehingga mencegah lonjakan gula darah,” ujarnya.

Jika Anda sering makan es krim atau makanan manis lainnya setelah seharian bekerja, mungkin ada hubungannya dengan kadar serotonin Anda.

Serotonin membantu mengatur suasana hati, jadi ini berarti tubuh kita membutuhkannya saat kita cemas, stres, atau depresi.

“Rendahnya kadar neurotransmitter serotonin terkait dengan keinginan mengonsumsi makanan manis serta sejumlah gejala lainnya, seperti gangguan mood, kecemasan, dan gangguan tidur,” katanya.

Ia menambahkan, serotonin berperan dalam mengatur nafsu makan dan asupan makanan, serta suasana hati dan perasaan sejahtera secara umum.

Solusi: Temukan cara yang sehat dan berkelanjutan untuk mengelola stres dan kecemasan.

“Salah satu strateginya adalah olahraga teratur, yang terbukti meningkatkan mood dan menurunkan tingkat stres. Meditasi dan latihan pernapasan dalam juga efektif dalam mengurangi stres dan meningkatkan r-relaksasi,” tambahnya.

Kapan terakhir kali Anda bisa tidur nyenyak? Jika sudah berlangsung lama, kurang tidur ini bisa menjadi penyebab ngidam makanan manis.

“Insomnia berhubungan dengan makan berlebihan, terutama konsumsi junk food secara berlebihan,” kata Krupein.

Dia merekomendasikan untuk tidur sekitar delapan jam setiap malam sehingga Anda cenderung tidak makan makanan manis secara berlebihan.

Solusi: Ciptakan rutinitas tidur dan istirahat yang teratur, usahakan bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari, dan jangan menggunakan ponsel selama satu jam sebelum tidur.

Jika Anda masih sulit tidur atau tetap tertidur, Anda mungkin menderita insomnia – bicarakan dengan dokter Anda, yang mungkin akan merujuk Anda ke spesialis tidur dan/atau meresepkan solusi tidur tambahan.

 

Menurut Michael Hartman, PhD, ilmuwan nutrisi dan wakil presiden penelitian dan pengembangan di Plexus Worldwide, kesehatan usus yang buruk, penyakit radang usus, dan masalah sistem pencernaan lainnya dapat menjadi penyebab lain dari keinginan mengonsumsi gula.

“Bakteri usus patogen memakan gula sebagai sumber makanannya, jadi keinginan ini sebenarnya merupakan sinyal dari bakteri tersebut bahwa mereka ingin mengembangkan makanannya,” kata Hartman.

Ia kemudian menambahkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan bakteri baik tertentu (termasuk Lactobacillus johnsonii) juga dapat menyebabkan mengidam makanan manis.

Solusi: Tingkatkan kesehatan mikrobioma usus Anda, temui dokter Anda jika perubahan gaya hidup sederhana tidak membantu.

Ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kesehatan mikrobioma usus Anda secara alami. Salah satu cara untuk mendukung dan meningkatkan kesehatan usus adalah dengan makan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D