dianrakyat.co.id, Jakarta – Naturalisasi dokter asing masih menjadi perdebatan antara profesional kesehatan dan pemerintah. Setidaknya ada lima alasan pemerintah merasa perlunya dokter asing di Indonesia.
Lima alasannya adalah: Transfer pengetahuan
Menurut Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Azhar Jaya, tujuan utama pemerintah menerima dokter asing adalah transfer ilmu.
Transfer pengetahuan ini banyak dilakukan di rumah sakit, misalnya untuk transplantasi jantung atau paru, karena Indonesia belum mampu melakukan hal tersebut. Isi kekosongannya
Menurut Azhar Jaya, alasan lain pemerintah ingin menggaet dokter asing adalah untuk mengisi lowongan di daerah yang lebih terpencil.
Terkait hal tersebut, Azhar Jaya mengatakan pihaknya menunggu jawaban di daerah-daerah yang membutuhkan dokter.
Jika terjadi kekurangan di suatu daerah, kata dia, pihak dinas atau rumah sakit melaporkannya ke Kementerian Kesehatan, lalu mengoordinasikan informasi tersebut sebelum mengirimkan dokter asing yang diperlukan.
“Kalau ternyata dibutuhkan dokter asing, apa yang bisa kita lakukan? Karena masyarakat kita tidak ada yang mau. Jadi pada dasarnya dokter asing tidak seperti yang diiklankan,” kata Azhar Jaya pada Selasa, 9 Juli 2024. dikutip. oleh Antara.
Alasan ketiga perlunya dokter asing di Indonesia disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Ia mengatakan, dokter asing didatangkan ke Indonesia untuk menyelamatkan nyawa 6.000 bayi penderita kelainan jantung.
Menurutnya, saat ini terdapat lebih dari 12.000 bayi yang mengalami kelainan jantung bawaan. Budi mengatakan mereka harus segera dioperasi agar tidak meninggal.
“Kita punya 12.000 lebih bayi yang menderita kelainan jantung bawaan. Mereka harus segera dioperasi. Kalau tidak, angka kematiannya tinggi,” kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024, mengutip Berita Liputan6. com.
Namun, dia mengatakan hanya 6.000 bayi per tahun yang bisa dioperasi karena terbatasnya kapasitas dokter di Indonesia.
Karena itulah Budi berencana mendatangkan dokter asing ke Indonesia agar ribuan bayi lagi bisa dirawat dan mendapat layanan medis.
Jadi, kedatangan dokter asing sebenarnya untuk menyelamatkan nyawa 6.000 orang ini,” jelasnya.
Dalam keterangan lainnya, Budi juga menyebut kedatangan dokter asing juga bisa membantu menyelamatkan nyawa warga.
Ia bahkan memberikan contoh positif atau praktik baik yang diterapkan oleh tim medis beranggotakan 22 orang asal Arab Saudi.
Tim ini turut membantu menyelamatkan nyawa masyarakat miskin di Sumut. Mereka juga membekali para dokter Indonesia dengan pengetahuan dan keterampilan tingkat lanjut dalam bedah jantung terbuka.
Hal ini merupakan bentuk kerja sama di bidang kesehatan antara Indonesia dan Arab Saudi. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sumatera Utara bermitra dengan King Salman Relief (KS) dan Liga Muslim Dunia dari Arab Saudi. Kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan sosial berupa operasi jantung gratis bagi pasien tidak mampu.
Budi Gunadi juga mengatakan, kehadiran sumber daya manusia (SDM) asing akan memicu peningkatan kualitas sumber daya manusia di dalam negeri.
“Saya yakin dengan datangnya pelatih dan pemain naturalisasi (sepak bola), akan banyak pemain dalam negeri Indonesia yang lebih pintar dari sebelumnya. Jadi kalau dokter asing datang, kalau direktur rumah sakit asing datang, kualitas kita harus ditingkatkan. tenaga medis,” kata Budi seperti dilansir YouTube Kementerian Kesehatan pada Selasa, 21 Mei 2024.
Ia pun meminta masyarakat tidak kecewa jika naturalisasi tenaga kesehatan segera terjadi.
“Jadi kalau ada (tenaga medis naturalisasi) yang datang dalam waktu dekat, Bapak dan Ibu, jangan berkecil hati,” ujarnya.