0 0
Read Time:3 Minute, 19 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Meningkatkan kesejahteraan para merchantnya, accessmu memberikan perlindungan program BPJS ketenagakerjaan kepada 5.000 mitranya di seluruh Indonesia.

Accessmu adalah aplikasi belanja grosir dan eceran untuk kebutuhan sembako atau sembako serta bantuan usaha.

Perlindungan kerja BPJS ditandai dengan penyerahan simbolis kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan oleh Direktur Komersial Aksimu Yosef Risdianto dan Kepala Cabang BPJS Emploi Tangerang Cikokol Zain Setyadi kepada salah satu perwakilan mitra akses Anda. , Wahyudin.

Terkait hal tersebut, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cikokol Tangerang Zain Setyadi mengapresiasi accessmu untuk menjaga kesejahteraan mitranya.

“Ini merupakan langkah positif yang dilakukan Aksimu, untuk itu kami sangat mengapresiasi dan bangga Aksimu sangat peduli terhadap kesejahteraan mitranya demi melindungi mitranya dan program kerja BPJS,” kata Zain, Sabtu (8). /31/2024).

Zain juga berharap kedepannya seluruh mitra Accessmu terlindungi oleh program kerja BPJS. Ketika hal ini dapat ditiru oleh pengusaha lain di pasar, mereka mendaftarkan dan melindungi semua mitranya.

“Saat ini sudah ada 5.000 mitra Accessmu yang mendaftar. Kami berharap kedepannya seluruh mitra Accessmu terlindungi dalam program kerja BPJS. .untuk mengikuti pendaftaran mitra menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Sedangkan kegiatan penyerahan kartu kerja BPJS diberikan kepada peserta pada acara Trade Access Meeting 2024 yang mana dipilih 1.000 mitra dari 230.000 mitra yang ada.

Pesertanya berasal dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali dan seluruh negara lain di Pulau Jawa. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional 2024 yang jatuh pada 12 Agustus.

 

Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatat mayoritas perusahaan di sektor tekstil, pakaian, dan alas kaki mulai mengurangi jam kerjanya. Hal ini dicapai setelah menyerap aspirasi 57 perusahaan di sektor tekstil, pakaian, dan alas kaki.

Direktur Senior BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan pengurangan jam dan hari kerja disebabkan adanya pengurangan pesanan. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan 57 perusahaan dan 232.966 peserta aktif.

Berdasarkan hasil komunikasi kami dengan perusahaan-perusahaan tersebut, setidaknya 53 persen perusahaan tersebut mengalami penurunan pesanan, kata Anggoro saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (2/7/2024).

“Jadi dampaknya adalah berkurangnya jam dan hari kerja, jadi dampaknya adalah efisiensi, lebih dari setengahnya mengalaminya,” imbuhnya.

Dalam pemaparannya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan ada 3 poin yang disampaikan kepada perusahaan 57. Yakni kondisi perusahaan saat ini, permasalahan yang terjadi dan perkembangan yang diharapkan.

Asumsinya, jika menghitung 52,78 persen dari 57 perusahaan yang disurvei BPJS Ketenagakerjaan, ditemukan data 29 hingga 30 perusahaan yang mengalami pengurangan hari dan jam kerja.

 

Di sisi lain, tercatat juga 43 persen mengalami peningkatan pesanan. Selain itu, 4,17% masih dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19.

“Tapi sudah ada perusahaan yang mulai melihat peningkatan pesanan sebesar 43 persen di industri kulit dan alas kaki. Hanya sedikit yang menanyakan apakah masih dalam kondisi (pemulihan) Covid, 4 persen,” ujarnya.

5 Peraturan

Berdasarkan seluruh permasalahan tersebut, Anggoro mengatakan para pemangku kepentingan perekonomian meminta pemerintah mengambil 5 kebijakan. Tujuannya sekali lagi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

“Hasil yang kami jajaki sebagai mitra ada 5 aspirasi. Mereka menyatakan bisa bertahan,” jelasnya.

Pertama, kemudahan perizinan investor menjadi kurang kompetitif dibandingkan negara berkembang lainnya. Kedua, penyerapan upah minimum yang tidak membebani keuangan perusahaan.

Ketiga, ketersediaan bahan baku dalam negeri yang mudah dan murah. Keempat, meningkatkan dan melatih kapasitas pekerja. Dan kelima, insentif pajak.

 

Sebelumnya, Romie Erfianto, Kepala Kantor Wilayah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Kanwil BPJS Ketenagakerjaan) Provinsi Jawa Barat (Jabar), mengatakan lebih dari 5,9 juta pekerja telah terlindungi Program Jaminan Kerja Jaminan Sosial (Jamsostek). ). Rinciannya, kata Romie, dari sektor formal sebanyak 5 juta orang dan sektor informal sebanyak 923.000 orang.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan program Jamsostek, Romie akan fokus pada strategi perluasan partisipasi di pedesaan, pasar, UKM, e-commerce, dan pekerja rentan.

“Untuk mengoptimalkan program pelaksanaan BPJS Jamsostek Jabar, fokus pada strategi perluasan partisipasi ekosistem desa, ekosistem pasar, UMKM, e-commerce dan pekerja rentan,” kata Romie, Minggu (25/8/2024).

Romie berharap Paritrana Prize dapat menjadi trigger bagi pemerintah daerah dan pelaku ekonomi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru guna melindungi pekerja.

“Pemerintah daerah dan pelaku ekonomi harus bersaing menghasilkan inovasi baru untuk melindungi pekerja,” kata Romie.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D