0 0
Read Time:3 Minute, 57 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Pemimpin perawatan mata di Indonesia, JEC Eye Hospitals & Clinics, merayakan hari jadinya yang ke-40 pada Kamis, 1 Februari 2024. Dengan pengalaman empat dekade, JEC terus berupaya meningkatkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia rakyat.

Sebagai langkah terakhir dalam mencapai tujuan tersebut, pada tahun ini, tepatnya pada perayaan ’40 tahun JEC: Let’s Go Extra Miles’, JEC meresmikan karya tiga cabang terbarunya dan memperkuat program JEC Academy.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan: “Salah satu tujuan kita adalah menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Untuk mencapai hal tersebut, masyarakat harus sehat, tidak buta atau tunanetra. .”

Selain itu, Menteri Kesehatan Budi mengatakan JEC berperan penting dalam memastikan masyarakat Indonesia dapat melihat dengan jelas. Menurutnya, Pemerintah membutuhkan perusahaan seperti JEC yang bisa menjadi simbol dan contoh serta menyebarkan kompetensi.

“Mari kita berharap akan tumbuh bibit-bibit baru dari JEC dan menyebar ke seluruh Indonesia. Saya berdoa dan berharap JEC hari ini lebih baik dari masa lalu, dan kedepannya lebih baik lagi,” kata Menteri Kesehatan Budi.

Menteri Kesehatan Budi menjelaskan, sekitar 31,2 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan penglihatan, bahkan 5,7 juta orang mengalami kebutaan. Saat ini Indonesia memiliki 2.000 dokter spesialis mata dan dibutuhkan 2.000 dokter mata lagi. Hal inilah yang didorong oleh Kementerian Kesehatan RI untuk mempercepat pendidikan dokter spesialis.

Selain itu, undang-undang juga membuka kemungkinan pendidikan formal di rumah sakit. Dengan demikian, tujuan pendidikan khusus menjadi lebih mudah dan murah dapat tercapai, tambahnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Corporate President JEC dr. Johan A Hutauruk SpM(K) mengatakan: Rumah Sakit dan Klinik Mata JEC bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan di Indonesia dengan menjadi rumah sakit yang menyelenggarakan kesehatan mata. pendidikan.

Sejak tahun 1998, JEC telah menjalankan JEC Academy, yang merupakan program pengembangan profesional dan peningkatan keterampilan praktik klinis bagi para profesional kesehatan mata, baik dokter maupun perawat. Diperkuat oleh 34 orang trainer profesional bersertifikat, JEC Academy diikuti oleh lebih dari 190 dokter dan 170 perawat dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri.

“JEC berdedikasi untuk mengoptimalkan visi dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kami yakin tujuan tersebut dapat tercapai, dan salah satunya adalah dengan mengembangkan kompetensi tenaga kesehatan melalui penelitian dan pendidikan hingga menjadi program pelatihan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan” jumlah mata di Indonesia semakin meningkat dan merata. didistribusikan,” katanya.

Menurut Johan, empat puluh tahun berkarya bukanlah sebuah prestasi, namun menjadi pendorong bagi JEC untuk terus mengoptimalkan visi dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. “Saat kita menghadapi dekade berikutnya dalam hidup kita, prioritas kami adalah meningkatkan pengalaman positif pasien saat menerima layanan dalam jaringan rumah sakit dan klinik mata JEC,” katanya.

Dengan kualitas ekosistem perawatan mata Indonesia yang dapat diandalkan dan lokasinya yang semakin mudah diakses, lanjut Johan, masyarakat tidak perlu pergi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan perawatan mata yang dapat diandalkan.

 

 

Sebagai bagian dari perayaan ’40 tahun JEC: Going the extra mile’, JEC membuka Klinik Mata Utama JEC JAVA @ Pasuruan pada pertengahan bulan Januari dan merupakan satu-satunya fasilitas kesehatan mata di wilayah Pasuruan dengan layanan sub spesialis.

JEC juga akan meresmikan Rumah Sakit Mata JEC-Orbita @ Makassar pada tanggal 3 Februari 2024. Cabang ini merupakan rumah sakit mata kelima dari Rumah Sakit dan Klinik Mata JEC dan pertama di wilayah Indonesia Timur. Selanjutnya JEC berencana membuka Klinik Utama JEC-Orbita @ Kendari pada semester kedua tahun ini.

Ketiga lokasi baru ini semakin memperkuat jaringan luas rumah sakit dan klinik mata JEC yang kini tersebar di 11 kota di 6 provinsi. Dari segi fasilitas, JEC saat ini memiliki lima rumah sakit dan sepuluh klinik mata besar.

Kepemimpinan JEC di bidang kesehatan mata Indonesia telah teruji dan dibuktikan melalui pengalaman bertahun-tahun. Selama empat dekade, JEC telah melakukan lebih dari 150.000 operasi katarak pada pasiennya. Untuk kelainan refraksi miopia dan silinder, JEC telah melakukan lebih dari 15.000 perawatan berdasarkan teknologi LASIK dan ReLEx SMILE.

 

Sejak didirikan pada tahun 1984, prestasi JEC sebagai pionir pusat kesehatan mata di Indonesia telah mendapat pengakuan luas. JEC berhasil meraih akreditasi Joint Commission International (JCI) sebanyak empat kali berturut-turut pada tahun 2014, 2017, 2020 dan 2023 melalui JEC@Kedoya (yang menjadi rumah sakit mata pertama dan satu-satunya di Indonesia) dan sebagai rumah sakit mata yang terakreditasi paripurna.

Tidak hanya di dalam negeri, JEC juga berperan sebagai pionir dalam berdirinya ASEAN Association of Eye Hospitals (AAEH) dan menjadi anggota aktif, selain berkontribusi pada World Association of Eye Hospitals (WAEH).

Di bidang teknologi, JEC memelopori layanan LASIK pertama di Indonesia pada tahun 1997 dan menghadirkan teknologi ReLEx SMILE PRO ke Indonesia pada akhir tahun 2022, sehingga menjadi salah satu dari tiga penyedia teratas di Asia Tenggara. Lebih dari satu dekade lalu pada tahun 2012, JEC juga melakukan operasi katarak menggunakan teknologi Femtosecond Laser-Assisted Cataract (FLACS) yang pertama di Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D