0 0
Read Time:1 Minute, 36 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Berolahraga saat puasa di bulan Ramadhan memang lebih sulit dibandingkan waktu lainnya. Namun demi kesehatan dan kebugaran, olahraga sebaiknya tetap dilanjutkan selama puasa.

Menurut pakar kedokteran olahraga Risky Dwi Rahyu, ada tiga waktu terbaik dalam memilih olahraga atau olahraga saat puasa.

Pertama, setelah sahur. Cadangan energi masih optimal setelah sahur, namun ada risiko dehidrasi karena harus berpuasa hingga tiba waktu berbuka.

Kedua, sebelum berbuka puasa. Keuntungan berolahraga sebelum berbuka adalah Anda bisa langsung makan dan minum setelah berolahraga agar pemulihan dan hidrasi tetap terjaga, namun cadangan energi sebelum berolahraga akan lebih sedikit.

Ketiga, setelah berbuka puasa. Saat itulah Anda memiliki energi dan dapat dengan mudah melakukan rehidrasi sebelum mulai berolahraga.

Risky dikutip Antara mengatakan, “Tergantung jadwal olahraga yang dianjurkan, sebaiknya olahraga dengan intensitas ringan atau sedang setelah sahur dan sebelum berbuka.” Latihan intensitas tinggi setelah berbuka puasa

Jika berolahraga setelah berbuka puasa, berbahaya jika ingin berolahraga dengan intensitas lebih tinggi. Jadi, cairan dan beberapa makanan sudah diterima. Kemudian, setelah selesai berolahraga, Anda bisa langsung minum dan makan. 

Latihan-latihan ini dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar ruangan.

 

Beberapa jenis olahraga yang baik dilakukan saat puasa adalah jalan cepat, jogging, bersepeda, tai chi, aerobik atau zumba, yoga, dll. Durasi olahraga saat puasa tidak berbeda dengan puasa.

Untuk latihan kardiorespirasi atau aerobik, Risky menyarankan untuk melakukannya dengan intensitas sedang selama 150 menit dalam seminggu. Ini dapat dibagi menjadi tiga sampai lima kali seminggu.

Sedangkan latihan kekuatan bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam seminggu. Latihan fokus pada otot ekstremitas atas, batang tubuh, dan ekstremitas bawah. Jumlah setnya adalah dua hingga tiga, dan pengulangan setiap set adalah delapan hingga 12

 

Akibat berkurangnya cadangan energi pada keadaan puasa, konsentrasi orang yang melakukan latihan fisik menurun. Faktor pribadi, lingkungan, dan pemicu ini dapat meningkatkan risiko cedera.

Oleh karena itu, lanjutnya, penting untuk menilai risiko cedera individu, memperhatikan keselamatan lingkungan, dan memilih waktu latihan yang tepat untuk meminimalkan risiko cedera saat berolahraga sambil berpuasa.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D