0 0
Read Time:1 Minute, 55 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Cuaca panas dapat berdampak serius terhadap kesehatan kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak. Dokter spesialis penyakit dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo dr Faisal Parlindongan Sp.PD mengatakan, hal ini ada kaitannya dengan dehidrasi.

Menurut dia, dehidrasi ditandai dengan sejumlah gejala.

Faisal mengatakan: “Dehidrasi ditandai dengan rasa haus, rasa kering dan panas pada kulit, keringat berlebih, pucat, rasa berdebar-debar atau detak jantung cepat, kram kaki atau perut, serta urine sedikit dan berwarna gelap yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan dehidrasi. menyebabkan komplikasi seperti syok hipovolemik darah”. Pada Jumat (3/5), dikutip Antara.

Faisal mengatakan cuaca hangat juga dapat menyebabkan heatstroke atau sunstroke pada kelompok rentan. Ia menjelaskan, heatstroke merupakan keadaan darurat medis yang terjadi ketika suhu tubuh melebihi 40 derajat Celcius.

Gejala sengatan panas meliputi kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Paparan panas yang terlalu lama pada orang yang lemah dapat merusak organ vital seperti jantung, ginjal, dan otak.

Pada orang lanjut usia, kemampuan tubuh mengatur suhu internal menurun seiring bertambahnya usia. Orang lanjut usia yang memiliki penyakit penyerta seperti penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal juga dapat memperparah efek dehidrasi dan panas.

Sedangkan ibu hamil yang mengalami komplikasi saat hamil sebaiknya mencukupi kebutuhan cairannya agar terhindar dari dehidrasi.

Ia menambahkan: “Wanita hamil yang menderita komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, lebih rentan terhadap efek panas. Wanita hamil membutuhkan lebih banyak cairan untuk mendukung pertumbuhan janin, meningkatkan volume darah, dan mencegah dehidrasi.”

 

 

Faisal mengatakan, cuaca panas ekstrem bisa berdampak pada kesehatan anak. Pasalnya, anak-anak memiliki rasio luas permukaan tubuh terhadap berat badan yang lebih besar dibandingkan orang dewasa, sehingga mereka lebih mudah kehilangan cairan karena cuaca panas dan mengalami dehidrasi.

Anak-anak dengan kondisi kronis seperti asma juga rentan terhadap pengaruh panas dan cuaca buruk.

 

Faisal juga menyebutkan, masyarakat yang berisiko mengalami dehidrasi, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak, harus lebih berhati-hati saat minum kopi, terutama saat cuaca panas.

Faisal menjelaskan, “Kopi dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Kita mungkin tidak langsung merasakan dehidrasi akibat kopi, karena efek diuretiknya kurang terasa dibandingkan dehidrasi akibat diare atau muntah.”

Untuk menghindari dehidrasi, dianjurkan minum air putih minimal 8 gelas atau dua liter setiap hari. Hal ini juga dapat dibarengi dengan konsumsi buah dan sayur seperti semangka, melon, bayam, dan mentimun untuk mengisi kembali cairan tubuh.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D